Kerusuhan di Sorong Masih Terjadi, Disulut Banyak Berita Hoax
- ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
VIVA – Penyebaran berita bohong atau hoaks yang cukup masif di Papua dalam tiga hari terakhir membuat situasi di Kota Sorong, Papua Barat, masih mencekam. Massa masih berkumpul, ada yang memblokir jalan.
Dari pantauan reporter tvOne di Sorong, perusakan serta pembakaran masih terjadi. Massa kebanyakan marah karena berita bohong yang tersebar. Semua seputar perlakuan rasisme yang menyakiti warga Papua, khususnya kabar bohong terkait adanya mahasiswa yang meninggal dalam kejadian di Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Guna menghindari penyebaran berita bohong yang dapat mengacaukan sitausi di Kota Sorong, akses internet di kota itu masih sangat dibatasi oleh Kemenkominfo. Salah satu pria yang bekerja di Manokwari, Tomy Sudirman, mengatakan hingga Selasa siang ini, jaringan internet dan jaringan telepon genggam masih sulit.
"Kalau sinyal dari kemarin malam sampai sekarang belum ada sinyal, cuma sebatas telepon sama SMS aja yang bisa," katanya.
Dari pantauan Rey Rafandi, kontributor tvOne di Kota Sorong, massa melakukan aksi long march menuju kantor Wali Kota Sorong. Jumlah mereka cukup banyak, mencapai seribuan lebih. Ada yang jalan kaki dan naik motor. Massa masih merasa marah dengan kejadian yang dialami mahasiswa di Jawa Timur.
Aksi unjuk rasa dan orasi dilakukan massa di Jalan Ahmad Yani. Akibat aksi hari ini, perekonomian di wilayah Sorong, Papua Barat, masih lumpuh. Toko, kantor, gedung-gedung, masih tutup.
"Mereka belum berani buka karena melihat kondisi masih belum aman. Tidak hanya hari ini, pedagang dan pemilik toko juga tidak akan berjualan pada esok hari," ujar Rey.
Sementara blokade jalan yang sudah berlangsung sejak kemarin hingga siang ini masih berlangsung. Warga menutup akses jalan dengan barang-barang yang mereka temukan di jalan.
Penutupan jalan masih berlangsung di jalan protokol Kota Sorong, dan juga di jalan-jalan yang menuju pemukiman warga.
"Mereka ini dari daerah distrik Sorong, penduduk asli dari daerah itu. Tadi pagi mereka berkumpul, dan kemudian mengarah ke kantor wali kota Sorong," katanya. (ren)
Laporan: Rey Rafandi/ tvOne Sorong, Papua Barat.