Pria yang Ngaku 'Jagoan Cikiwul' Klarifikasi dan Minta Maaf Usai Video Pemalakan ke Satpam Pabrik Viral
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
Bekasi, VIVA – Setelah video aksinya yang mengaku sebagai "Jagoan Cikiwul" dan memalak satpam pabrik viral di media sosial, pria bernama Suhada akhirnya muncul ke publik untuk memberikan klarifikasi.
Video klarifikasi tersebut beredar luas dan menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut diketahui terjadi di pabrik plastik di Bantargebang, Kota Bekasi.
Viral Pria Ini Ngaku Jagoan Cikiwul Palak Satpam Pabrik Minta THR
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
Dalam video terbaru yang beredar, terlihat Suhada alias Mang Ada tampak menyesal dan mengakui kesalahannya atas tindakan tidak terpuji tersebut. Bahkan ia menyampaikan permintaan maaf, terutama warga sekitar yang merasa terganggu dengan kehadirannya.
"Dengan kejadian yang viral di Tiktok tempo hari, yang telah membuat warga Cikiwul merasa terganggu dengan ucapan saya, saya minta maaf sebesar-besarnya, saya mengakui salah, saya salah, saya takut salah karena saya mengaku saya seorang apa namanya jagoan di Cikiwul. Nah itu saya salah, saya minta maaf," kata Suhada dalam video yang diunggah Instagram @fakta.indo, dikutip VIVA Jum'at, 21 Maret 2025.
Lebih lanjut, ia juga ingin meminta maaf kepada satpam yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dirinya mengaku sempat marah dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada satpam pabrik.
"Dan untuk sekuriti yang tempo hari saya pernah maki-maki juga, saya minta maaf juga, saya minta maaf kepada sekuriti tersebut yang sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi terhadap sekuriti tersebut," tambahnya.
Suhada juga membantah meminta THR dan mengklaim hanya mengajukan proposal bantuan beli takjil untuk dibagi-bagikan, meski mengakui sikapnya arogan karena proposalnya ditolak.
"Jadi tidak ada bahasa saya minta THR itu, nggak ada, silahkan di cek aja, semua proposal itu masih ada di perusahaan itu, silahkan dicek, dan dibaca, dan dilihat isinya itu minta bantuan untuk bagi-bagi takjil," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Suhada marah-marah ke satpam pabrik yang ingin bertemu langsung ke pimpinan perusahaan. Tujuan dari pria tersebut ingin mengasih surat yang ditujukan kepada pimpinan.
Ia mengaku terpaksa 'turun gunung' setelah anak buahnya berulang kali gagal menemui pemilik perusahaan. Namun, ketika turun langsung, Suhada merasa nasibnya sama dengan anak buahnya.
Alhasil kejadian tersebut menjadi viral di media sosial. Banyak dari warganet menilai bahwa aksi pemalakan tidak bisa begitu saja dimaafkan.
"Kalau nggak viral, mungkin nggak ada klarifikasi tuh, tolong polisi tangkap orang ini sangat meresahkan," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Orang kek gini tuh harus ada konsekuensi hukumnya biar ada efek jera," timpal warganet lainnya.
Sebagai tambahan informasi, kasus ini menjadi pembelajaran penting bahwa aksi premanisme dan pemalakan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
