Polri Kembali Tegaskan Kepada Masyarakat Masuk Polisi Gratis, Auto Bikin Netizen Heboh!
- dok Polri
Jakarta, VIVA – Belum lama ini Polri kembali menegaskan bahwa proses penerimaan anggota, termasuk jalur Bintara, Tamtama, dan Akademi Kepolisian (Akpol), tidak dipungut biaya alias gratis.
Hal itu diungkap oleh Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo. Ia menegaskan rekrutmen kepolisian gratis dan meminta SSDM Polri mengawasi seleksi agar bebas calo.
Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo (dok. Polri)
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
"Tolong sampaikan kepada masyarakat, masuk polisi gratis. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan kepada masyarakat untuk jangan percaya,” kata Dedi Prasetyo, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Jum'at, 21 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan seleksi Polri bersih dan transparan. Melalui SSDM bertugas merekrut anggota dari berbagai jalur, termasuk tamtama, bintara, dan perwira.
Ia meminta masyarakat paham bahwa masuk polisi tidak dipungut biaya. Hal itu dilakukan untuk menindak tegas praktik percaloan dan penipuan dalam proses seleksi.
“Jadi harus clear kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis. Kegiatan rekrutmen betul-betul bersih. Sampaikan berulang kali sama masyarakat agar masyarakat betul-betul paham,” tambah Dedi Prasetyo.
Adanya kabar ini justru memicu reaksi beragam dari netizen di media sosial. Banyak dari mereka, menyatakan bahwa untuk lolos seleksi, diperlukan biaya tertentu, menunjukkan adanya persepsi berbeda di masyarakat terkait transparansi dan integritas proses penerimaan anggota Polri.
Ilustrasi netizen Indonesia.
- Pixabay
"Gratis? Yang bener aja. Coba tanya orang-orang yang pernah daftar, pasti banyak yang bilang harus bayar buat lolos," tulis komentar netizen dalam unggahan tersebut.
"Kalau beneran gratis, semoga praktik titip-menitip dan bayar-membayar benar-benar dihapus," timpal netizen lainnya.
Dengan penegasan ini, diharapkan proses penerimaan anggota Polri semakin transparan dan bebas dari praktik kecurangan.
“Pertimbangan utama penerimaan calon anggota Polri adalah kualitas," pungkas Dedi Prasetyo.