Deretan Fakta Ojol Demo Minta THR, Kena Nyinyir Warganet di Media Sosial

Ilustrasi driver ojek online (ojol)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Baru-baru ini pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Senin, 17 Februari 2025.

DPR Ingatkan Seluruh Perusahaan Segera Bayar THR Pekerja: Wajib Dituntaskan 7 Hari Sebelum Hari Raya

Mereka diketahui menuntut kejelasan mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan platform transportasi daring. Lantas, fakta apa saja dibalik ojol demo minta THR?

Ilustrasi demo pengemudi ojek online (ojol)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Cara Tukar Uang Baru di Bank BRI Buat Bagi-bagi THR, Simak Jadwal dan Persyaratannya di Sini!

Berikut VIVA rangkum Selasa, 18 Februari 2025, deretan fakta ojol demo minta THR, salah satunya kena nyinyir warganet di media sosial.

1. Diikuti Ribuan Ojol

Usai Video Syurnya Viral, Buru Guru Salsa Ungkap Kelebihan Suami dan Tanggapan Mertua

Fakta pertama yang terjadi terkait kejadian tersebut adalah diikuti oleh ribuan ojol. Hal itu diungkap oleh Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) yang juga korlap aksi demo ojol hari ini, Lily Pujiati.

"Ada sekitar 1.000 peserta aksi. Tapi ini masih di jalan, kena macet dan sebagainya," kata Lily.

Perlu diketahui, para demonstran itu tergabung dalam tiga konfederasi buruh, lima serikat buruh, dan 90 komunitas buruh.

2. Meminta Hak

Ketua SPAI, Lily Pujiati, menegaskan bahwa model bisnis yang diterapkan oleh perusahaan platform sangat menguntungkan pihak perusahaan, tetapi justru mengorbankan kesejahteraan para mitra pengemudi.

“Keuntungan yang diperoleh perusahaan berasal dari tidak adanya kewajiban membayar upah minimum, upah lembur, serta hak-hak pekerja lainnya, seperti cuti haid dan melahirkan serta pembatasan jam kerja delapan jam,” ujar Lily.

3. Wamenaker Buka Suara

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan

Photo :
  • Antara

Adanya aksi tersebut, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan buka suara. Ia menilai tuntutan para pengemudi taksi dan ojek daring/online (ojol) terkait pemberian hak tunjangan hari raya (THR) keagamaan merupakan hal yang wajar dan rasional.

“Tuntutan teman-teman ojol, menurut kami, ini adalah hal yang wajar, logis, dan rasional,” kata Wamenaker Noel.

Menurut Noel, para pengemudi ojol merupakan pekerja yang berhak atas upah dan kesejahteraan yang layak, sebagaimana diatur di Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4. Pemerintah Sedang Diskusi

Lebih lanjut, Noel mengatakan pihaknya sudah melakukan diskusi bersama aplikator-aplikator terkait pemberian hak THR keagamaan ini, terlepas apakah diberi nama bonus, bantuan, dan sebagainya.

"Saya sudah diskusi sama aplikator. Mereka sudah siapkan, tapi tinggal teknisnya saja. Harapannya semoga mereka bisa beri yang terbaik buat driver,” ungkap Noel.

5. Kena Nyinyir Warganet di Media Sosial

Ilustrasi netizen Indonesia.

Photo :
  • Pixabay

Adanya aksi demo dari ojol yang menuntun minta THR ini menuai beragam reaksi dari warganet di media sosial. Beberapa dari mereka memberikan komentar nyinyir, menilai bahwa sebagai mitra independen, pengemudi ojol seharusnya tidak menuntut hak seperti karyawan tetap.

"Kerja pengen bebas tapi minta THR, gimana konsepnya," tulis komentar warganet dalam unggahan yang membagikan momen ojol demo tersebut.

"Ternyata benar yg berbahaya itu bukan kemiskinan tapi mental miskin," timpal warganet lainnya.

"Gua driver, gw heran kenapa mereka demo THR? padahal dari driver aja tiap hari besar memberikan ongkir dua kali lipat dari hari biasanya," tulis warganet yang menjadi ojol.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya