Curhat Honorer Kementerian Dipulangkan Massal Imbas Pemotongan Anggaran, Komentar Netizen Malah Nyinyir

Curhat honorer Kementerian dipulangkan massal imbas pemotongan anggaran
Sumber :
  • TikTok/@almainaayu

Jakarta, VIVA – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan kisah pegawai honorer di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang harus menerima kenyataan pahit akibat pemotongan anggaran tahun 2025. 

Golkar Respons Kritikan Rapat RUU TNI di Hotel Mewah: Full Maraton Siang Malam

Seorang pengguna TikTok dengan akun @almainaayu membagikan curhatannya ketika dirinya bersama rekan-rekan sesama honorer mendapat kabar bahwa mereka akan dirumahkan secara massal. Unggahan ini pun mendapat beragam tanggapan dari netizen.. 

Dalam unggahannya, sang pemilik akun menceritakan bagaimana suasana di kantornya ketika para pegawai honorer dikumpulkan untuk menerima pengumuman resmi dari pimpinan balai. 

Rapat Panja RUU TNI di Hotel Saat Efisiensi, Sekjen DPR: Kita Masih Punya Anggaran Cadangan

Ilustrasi Mengelola Keuangan

Photo :
  • pexels.com/Tima Miroshnichenko

Informasi yang diberikan menyebutkan bahwa efisiensi anggaran sebesar 73% di Kementerian PU berdampak besar pada keberlangsungan tenaga honorer. Hingga saat ini, belum ada kepastian anggaran untuk pegawai honorer pada tahun 2025, sehingga pemerintah memutuskan untuk menghentikan kontrak mereka.

KPU Bali Kembalikan Sisa Anggaran Pilkada 2024 Sebesar Rp 80 Miliar

“Kami ucapkan mohon maaf, kami harus memulangkan bapak/ibu,” isi chat grup yang dibagikan pemilik akun, dikutip pada Selasa, 11 Februari 2025. 

Pernyataan ini sontak membuat banyak pegawai honorer merasa kehilangan harapan, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

Curhat honorer Kementerian dipulangkan massal imbas pemotongan anggaran

Photo :
  • TikTok/@almainaayu

Keputusan ini tidak hanya berdampak pada satu kantor balai, tetapi secara nasional telah terjadi pemutusan kontrak bagi sekitar 18.000 tenaga honorer di Kementerian PU. Bahkan, di kantor balai tempat @almainaayu bekerja, tidak hanya pegawai administrasi yang terdampak, tetapi juga petugas keamanan dan office boy. Dalam unggahannya, ia juga mengungkapkan kesedihannya karena merasa dipaksa keluar dari pekerjaannya akibat kebijakan ini. 

“Terima kasih 4 tahunnya, sedih harus berakhir seperti ini. sedih karena kami keluar seperti dipaksakan oleh kebijakan,” lanjutnya. 

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para atasannya yang telah berusaha memperjuangkan posisi mereka, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.

“Terima kasih untuk seluruh atasan di kantor balai yang sudah memperjuangkan kami. badai memang pst berlalu, semoga kami bisa menghadapi badainya bersama-sama. Tetap semangat utk lebih dari 18.000 pegawai pemerintahan yg diputus kontrak kerjanya Krn efisiensi anggaran yang banyak ini,” tambahnya lagi. 

Selain itu, ia juga menyinggung kebijakan pemerintah yang memprioritaskan program lain seperti Makan Gratis bagi siswa. Ia berharap masyarakat bisa menghargai program tersebut karena ada banyak tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaan demi menyeimbangkan anggaran negara.

“Dan untuk adik2 yg menerima program makan gratis, jangan di sia2kan ya. krn mungkin banyak sekali org yg dikorbankan & kehilangan pekerjaan utk program ini,” tandasnya. 

Tanggapan Netizen

Unggahan ini mendapat banyak respons dari netizen dengan berbagai sudut pandang. Beberapa merasa simpati dengan nasib tenaga honorer yang kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba. Namun, tidak sedikit pula yang memberikan komentar nyinyir.

“Dari hasil pengamatan amatir saya, efisiensi ini bukan hanya karena program MBG,pencetusnya agar para PNS dapat bekerja secara maksimal tidak mengandalkan honorer contohnya saja dalam pembuatan laporan kerja.”

“ga apa apa, kan masuknya juga pake ordal, semangat cari ordal lagi.”

“sisi positifnya, yg asn biar kerja, jangan ngandelii honorerrrr trosss.”

“yg jadi pertanyaannya, kenapa banyak honorer di kantor pu? pns-nya gak kerja atau bagaimana ini?”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya