Pedagang Telur Gulung Minta Rp 800 Ribu saat Dagangannya Diborong Walkot Solo, Netizen: Dilariskan Malah Ngelunjak
- Instagram @Mlampah Solo
Surakarta, VIVA – Aksi Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang memborong telur gulung di acara Grebeg Sudiro mendadak viral di media sosial.
Pedagang telur gulung tersebut meminta bayaran yang dinilai tak masuk akal, yaitu Rp 800 ribu. Video kejadian ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mlampahsolo.
Dalam video itu, Walikota Solo membeli semua dagangan telur gulung seorang pedagang untuk dibagikan kepada warga yang menonton acara.
Namun, suasana berubah tegang ketika pedagang tersebut menghitung total harga dagangannya. Ia mengklaim memiliki 80 gelas telur gulung. satu gelas isi 4 telur gulung, masing-masing seharga Rp 10 ribu, sehingga totalnya mencapai Rp 800 ribu.
“Semuanya Rp 800 ribu, ini 80 biji, bos,” ujar pedagang itu sambil menunjuk nampannya.
Namun, pernyataan pedagang itu justru menuai sorakan dari penonton. Banyak yang meragukan klaim jumlah 80 gelas tersebut, mengingat nampan yang dibawa pedagang itu terlihat tak cukup besar untuk menampung sebanyak itu.
“Woo, bohong!” seru penonton di sekitar lokasi.
Pembawa acara Grebeg Sudiro pun mencoba menengahi dengan meminta pedagang tersebut untuk memastikan jumlah dagangannya. Namun, pedagang itu tetap bersikeras dengan jumlahnya.
"Berapa jumlahnya diingat-ingat lagi, tadi ada berapa gelas, Rp 800 ribu beneran nggak itu," kata salah satu pembawa acara di Grebeg Sudiro.
"Astagfirullah, hitung dulu bos, ini ditumpuk bos," ngelak pedagang tersebut.
Padahal dari kasat mata pun terlihat, jumlah gelas yang berisi telur gulung itu tak lebih dari 50 gelas.
Respons Ketua PMS
Dilansir akun Instagram @folk_indonesia__, Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, yang turut berada di panggung bersama Teguh, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan peristiwa ini terjadi pada Minggu, 26 Januari 2025, saat acara tahunan untuk menyambut Imlek berlangsung.
“Awalnya, para pedagang di depan Pasar Gede teriak-teriak minta dagangannya diborong. Pak Wali lalu memborong dagangan salah satu penjual telur gulung untuk dibagikan ke warga,” kata Sumartono dikutip @akun Instagram @folk_indonesia__.
Teguh pun menyodorkan uang Rp 200 ribu, sesuai perkiraannya terhadap jumlah gelas telur gulung di nampan tersebut. Namun, pedagang itu langsung marah dan meminta Rp 800 ribu.
“Semua orang di panggung kaget, termasuk Pak Dandim,” tambah Sumartono.
Agar tak memperpanjang masalah, Teguh akhirnya menambah pembayaran, meski tidak sampai Rp 800 ribu seperti yang diminta.
“Akhirnya, beliau memberikan di bawah Rp 400 ribu atau Rp 500 ribu,” ujar Sumartono.
Video ini menuai berbagai komentar dari netizen yang mengecam sikap pedagang tersebut.
“Dikasih hati, malah minta jantung. Dagangan dilariskan kok malah ngelunjak,” tulis seorang netizen.
“Cup kosongnya sekalian dihitung tuh? Amit-amit pedagang model begini,” sindir lainnya.
Ada juga yang mengingatkan pentingnya kejujuran dalam berdagang. “Jualan kalau berbohong, sudah pasti hidupnya enggak berkah,” tambah komentar lain.