Takut Kariernya Hancur, Taruna Akpol di Aceh Paksa Pacarnya untuk Aborsi hingga Infeksi Rahim
- X @randomable_
Aceh, VIVA – Seorang pramugari muda membeberkan pengalaman buruknya selama menjalin hubungan dengan seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang kini bertugas di Reskrim Aceh.Â
Kisah ini diungkapkan melalui akun X @randomable_, menggambarkan tekanan mental dan fisik yang dialaminya akibat perilaku sang taruna Akpol tersebut. Pelaku diketahui lulus dari Akpol pada tahun 2023.
Korban menyebut bahwa pelaku kerap memaksakan hubungan intim meskipun dirinya menolak dan merasa kesakitan.Â
"Dia tidak akan berhenti sampai saya terluka atau berdarah," ungkap korban dikutip dari akun X tersebut
Trauma fisik yang dialami korban semakin parah karena pelaku tetap memaksa meski korban sudah menunjukkan penolakan.
Paksaan Aborsi dan Dampak Kesehatan Serius
Kisah pilu berlanjut ketika korban mengetahui dirinya hamil. Bukannya bertanggung jawab, pelaku justru memaksa korban untuk melakukan aborsi. Ia mencekoki korban obat hingga tiga kali sehari, meskipun korban telah menolak.
Akibatnya, korban mengalami keguguran. "Dia bilang anak itu sumber masalah, dan dia tidak bisa menikahi saya karena aturan Akpol melarang," kata korban.
Tindakan ini meninggalkan dampak kesehatan yang serius. Korban divonis sulit hamil akibat infeksi rahim, kista, dan komplikasi lain yang muncul setelah aborsi paksa.
Hingga kini, ia masih menjalani terapi fisik dan mental, termasuk perawatan intensif dengan dokter kandungan untuk menangani infeksi rahim dan kista.
Tidak hanya itu, pelaku juga diketahui sering berselingkuh, bahkan melakukan hal serupa terhadap mantan-mantan pacarnya. Korban mengaku selama ini memilih bungkam karena takut terhadap ancaman pelaku. Namun, ia akhirnya memberanikan diri untuk berbicara demi mencari keadilan.