Viral Seorang Ibu Ini Nyesal Sering Makan Kerang saat Hamil Menyebabkan Anak Autis

Viral Seorang Ibu Ini Nyesal Sering Makan Kerang Saat Hamil Bahaya
Sumber :
  • Tangkapan Layar X @MissSatyani

Jakarta, VIVA – Ada seorang ibu yang mengaku menyesal sering mengonsumsi kerang selama masa kehamilannya menjadi viral di media sosial. Pengalaman tersebut ia ceritakan di media sosial dan menjadi perbincangan hangat warganet.

Potret 2 Awak KKP Makan Terombang-ambing di Air saat Proses Pencabutan Pagar Laut Tangerang

Dalam pantauan VIVA Minggu, 26 Januari 2025, cerita tersebut dibagikan oleh akun X @MissSatyani, ia mengaku menyesal memakan kerang ketika hamil. Menurutnya, hal tersebut menyebabkan anak pertamanya terlahir autis, kelainan fungsi otak dan saraf yang cukup kompleks sehingga mempengaruhi perilaku serta proses berpikir.

Ilustrasi Kerang

Photo :
  • VIVA.co.id/Dodi Handoko
Prevalensi Penyakit Kronis pada Anak Meningkat Gegara Jajanan Sekolah, Ahli: Tidak Aman Mutu Pangannya

"Penyesalanku yang terbesar adalah gak bisa menahan diri ngidam kerang pas hamil anak pertama hingga daughter terlahir autis. Waktu itu belum tau kerang berbahaya," tulis keterangan akun tersebut.

Lebih lanjut, seorang ibu bernama Satyani Adiwibowo ini juga menceritakan anak kedua juga mengalami kondisi autis. Menurut dokter spesialis kandungan yang menanganinya, indikasi autis dilihat dari ukuran kepala yang cukup besar untuk janin umur lima bulan.

Ade Rai Bocorkan 5 Langkah Paling Gampang Turunkan Berat Badan dalam Sepekan

"Case anak kedua karena mau cek apa ada kemungkinan autis, masuk trimester 2 coba cek ke dokter sub spesialis kandungan. Ternyata ada indikasi autis, dilihat dari ukuran kepala cukup besar umur 5 bulan. Akhirnya dokter nyuruh stop suplemen DHA, konsumsi alami aja dari makanan," tambah keterangan tersebut.

Ketika disuruh berhenti suplemen DHA, menurutnya sedikit bekerja namun ukuran kepalanya tidak terlalu besar dan sesuai tumbuh kembangnya. Setelah itu, ibu ini cerita ketika anak ketiganya sama sekali tidak minum DHA, jadi ketika lahir lingkar kepalanya lebih kecil walau masih normal.

"Anak pertama: makan kerang + full DHA : autis, anak kedua no kerang + tidak full DHA : umur 2 thn sudah cerewet, anak ketiga no kerang + no DHA : umur 1,5 tahun dah ngajak debat," ungkap keterangan akun tersebut.

Perlu diketahui, menurut laman Alodokter menyampaikan sebenarnya ibu hamil boleh saja makan kerang dalam porsi secukupnya dan tentunya kerang wajib dimasak sampai matang. Batasan konsumsi kerang matang pada ibu hamil adalah 12 ons perminggu.

Berbahaya adalah jika kerang masih mentah atau setengah matang. Kerang mentah dapat mengandung Toksoplasma gondii, Vibrio vulnificus, maupun merkuri dari air laut yang terkontaminasi. Kontaminan inilah yang dapat mengganggu tumbuh kembang janin hingga menyebabkan kecacatan maupun kematian janin.

Alhasil, adanya cerita pengalaman seorang ibu hamil tersebut menjadi perbincangan warganet di media sosial. Beberapa dari mereka merasa simpati terhadap ibu tersebut, sementara yang lain mengingatkan pentingnya edukasi yang benar mengenai pola makan selama kehamilan.

"Kerang memang sangat berguna menyerap limbah dan zat-zat dari laut. Jadi kalau satu lingkungan laut ga sehat, dekat perkotaan, jangan sekali-kali konsumsi kerangnya," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

"Aku juga kalau ngidam pengen makan kerang pas anak ke tiga alhamdulillah anak lahir sehat semua," timpal warganet lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya