Deretan Fakta Wanita Korban Mutilasi yang Jasadnya Ditemukan dalam Koper, Polisi Masih Mencari Bagian Tubuh Hilang
- YouTube @tvOne
Ngawi, VIVA – Belum lama ini warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dihebohkan dengan penemuan jasad seorang wanita dalam sebuah koper yang dibuang di area pembuangan sampah di tepi jalan raya, Kamis, 23 Januari 2025.
Diketahui, seorang wanita dengan identitas bernama Uswatun Khasanah ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan tanpa busana dengan tubuh yang tidak lengkap. Ia ditemukan di selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal oleh warga setempat.
Lalu, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Sabtu, 25 Januari 2025, berikut deretan fakta kasus wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper, salah satunya polisi masih mencari bagian tubuh yang hilang.
1. Kronologi Penemuan Jasad
Menurut salah satu saksi mata bernama Ali Usman mengungkapkan awal mula penemuan jasad wanita korban mutilasi ketika dirinya berniat membuang sampah di lokasi penemuan.
"Awalnya niat buang sampah, setiap pagi di sini saya buang sampah, terus tadi cuci tangan di sungai, tapi kok (di sungai) ada koper, kopernya sudah dibungkus, masih seperti dalam bentuk paketan," kata Ali.
Adanya kejanggalan, Ali berencana untuk mengangkatnya dan mencari tahu apakah itu paket yang jatuh. Namun, saat mencoba mengangkatnya, koper terasa terlalu berat, sehingga dia meminta bantuan dari adiknya.
Setelah membuka sedikit bungkus koper, mereka tercium bau busuk dan bercak darah, yang membuat keduanya langsung berhenti dan melapor ke polisi. Saat petugas membuka koper lebih lanjut, mereka menemukan tubuh seorang wanita tanpa kepala dan kaki.
2. Barang Bukti
Ketika ditemukan jasad wanita korban mutilasi ini, polisi menemukan beberapa barang bukti di lokasi kejadian. Adapun barang bukti seperti selimut, sandal, dan koper merah yang digunakan untuk membuang tubuh tersebut.
3. Langsung Dilakukan Autopsi
Diketahui, pihak kepolisian setempat langsung membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian serta identitas korban.
Hasil autopsi menyebutkan penyebab kematian korban diduga karena kekurangan nafas akibat terhambat jalan pernafasan, kemungkinan akibat cekikan, kemudian dimutilasi. Selain kekurangan napas, korban diduga juga mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.
4. Korban Merupakan Janda 2 Anak
Menurut ayah tiri korban, Hendi Suprapto (42), mengungkapkan bahwa Uswatun Khasanah meninggalkan rumah di Blitar pada Jumat, 17 Januari 2025, dan sejak saat itu tidak ada kabar mengenai kepergian korban.
Ia menjelaskan meskipun hubungan mereka tidak serumah, mereka selalu menjaga komunikasi, dan ia sangat terkejut mengetahui bahwa korban terlibat dalam kejadian tragis tersebut.
Hendi menyampaikan keluarga masih merasa kehilangan, terutama bagi dua anak korban yang kini harus menghadapi kenyataan bahwa ibu mereka telah tiada.
5. Pelaku Belum Tertangkap
Hendi mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa anak angkatnya bisa menjadi korban dari peristiwa yang begitu sadis. Ia berharap pelaku segera ditangkap dan dihadapkan pada keadilan.
Keluarga korban yakni Hendi, kini hanya bisa menunggu kepastian dari pihak berwajib agar pelaku dapat segera diusut dan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Saat ini proses masih menyelidiki kasus tersebut dengan barang-barang bukti yang ada.
6. Polisi Masih Mencari Bagian Tubuh Korban
Saat ini pihak kepolisian masih mencari bagian tubuh wanita korban mutilasi yang ditemukan warga dalam koper merah. Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan bagian tubuh yang belum ditemukan adalah kepala, kaki kiri mulai pangkal paha dan kaki kanan mulai lutut.
"Saat ini, kami terus berupaya keras mengungkap kasus ini, baik menemukan bagian tubuh korban maupun pelaku,"Â kata Joshua Peter.
Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku dalam kasus ini. Polisi juga meminta masyarakat agar bijak dalam menyikapi kasus mutilasi di Ngawi ini dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumber kebenarannya.