Fakta-fakta Ratusan ASN Demo di Kemendikti, Protes Sikap Arogan Menteri Satryo Brodjonegoro

ASN Kemdiktisaintek geruduk kantor Mendikti Prof Satryo
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Mendiktisaintek Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada Senin, 20 Januari 2025. 

Hartanya Rp46 Miliar, Ini Koleksi Mobil Menteri Satryo yang Dituding Suka Tampar

Aksi ini berlangsung damai, dengan para pegawai menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, serta membentangkan spanduk dan karangan bunga.

Berikut ini fakta-fakta demo ASN di Kemendikti, yang telah dirangkum oleh VIVA Senin, 20 Januari 2025. 

ASN Kemendikti Ceritakan Sikap Arogan Menteri Satryo: Keluar, Bawa Semua Barang-barang Kamu!

Pegawai Kemendikti Gelar Demo

Photo :
  • X @zanatul_91

1. Tujuan Aksi Unjuk Rasa

Ternyata Gara-gara Ini ASN Kemendikti Dipecat Sepihak Mendiktiristek Satryo Brodjonegoro

Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi terkait dugaan pemberhentian sepihak yang dilakukan oleh Menteri Satryo terhadap beberapa pegawai.

Terkait dengan pemicunya, disebutkan bahwa pemberhentian seorang pegawai ASN bernama Neni Herlina yang dinilai perlu adanya klarifikasi atas dugaan kesalahpahaman yang terjadi dalam pelaksanaan tugas.

2. Meminta Perhatian Presiden

Dalam orasinya, Suwitno meminta perhatian langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan yang dianggap tidak adil ini. 

"Kami ingin menyampaikan aspirasi kepada para pejabat terkait, termasuk kepada Bapak Presiden, agar ada perhatian terhadap dinamika yang terjadi," ujar Suwitno yang dikutip dari VIVA pada Senin, 20 Januari 2025. 

Para demonstran menilai ada kesalahpahaman yang harus diklarifikasi, terutama terkait mekanisme pemberhentian pegawai. Mereka juga menyuarakan keberatan atas dugaan arogansi Menteri Satryo dan keluarganya yang dianggap mencampuri urusan internal kementerian.

3. Tuntutan Para Demonstran

Aksi ini juga menyoroti dugaan tindakan tidak adil terhadap salah seorang pegawai ASN. Dengan mengenakan pakaian hitam sebagai simbol protes, demonstrasi ini menjadi sorotan di media sosial, salah satunya melalui unggahan oleh Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, di platform X.

Salah satu spanduk yang terbentang bertuliskan, “Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat.”

Spanduk lainnya menyampaikan kritik terhadap keluarga Menteri Satryo, dengan tulisan, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri.” “Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga.”

4. Respons Kemdiktisaintek

Menanggapi aksi ini, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menegaskan bahwa ruang dialog tetap terbuka. 

"Kami selalu membuka diri untuk dialog yang lebih baik, dengan tangan dan pemikiran terbuka, demi mencapai resolusi terbaik," ujar Togar.

Ia juga menjelaskan bahwa keputusan pemberhentian pegawai tidak dilakukan secara mendadak, melainkan melalui evaluasi berdasarkan standar mutu layanan.

"Dalam proses penataan, tentu ada standar yang harus dipenuhi. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas layanan, dengan tetap mengutamakan pembinaan dan penghargaan," tambah Togar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya