Sejarah Panjang Glodok Plaza yang Terbakar, Pernah Menjadi Lokasi Penjara Mengerikan!

Gedung Glodok Plaza
Sumber :
  • Tangkapan Layar Facebook Glodok Plaza

Jakarta, VIVA – Kebakaran hebat melanda gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu malam 15 Januari 2025. Garis polisi pun nampak dipasang di sekeliling para penyintas dan juga di sekeliling lokasi kebakaran.

Dramatis! Petugas Damkar Berhasil Evakuasi 9 Korban Terjebak Kebakaran Hebat Glodok Plaza

Diketahui, sebanyak 20 unit mobil damkar dan 100 personel dikerahkan untuk memadamkan api di gedung Glodok Plaza. Ada banyak warga yang terlihat menyaksikan kebakaran dari kejauhan.

Kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, yang berstatus merah pada pukul 23.21 WIB, Rabu, 15 Januari 2025.

Photo :
  • ANTARA/Risky Syukur
Kebakaran Glodok Plaza Berangsur Padam, 3 Lantai Ludes Terbakar

Kebakaran yang melanda di Glodok Plaza tidak hanya menjadi kabar duka bagi para pedagang, tetapi juga menambah sejarah panjang kawasan ikonik Pecinan di Jakarta Barat tersebut. Tempat ini telah menjadi pusat perdagangan selama puluhan tahun, menyimpan cerita bersejarah sejak masa kolonial.

Sejarah Panjang Glodok Plaza

Kebakaran Glodok Plaza Belum Padam, Bantuan 'Bronto Skylift' Dikerahkan

Dirangkum VIVA, Kamis 16 Januari 2025, berikut sejarah panjang Glodok Plaza. Awal mula tempat ini adalah sebuah pasar sederhana yang didirikan oleh para pedagang Tionghoa di tanah lapang Pancoran. Nama “Glodok” sendiri berasal dari kata “golodog” dalam bahasa Sunda, yang berarti pintu masuk rumah.

Nama tersebut mencerminkan fungsi kawasan sebagai gerbang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Tionghoa di Batavia. Namun, pada tahun 1740, setelah tragedi pembantaian etnis Tionghoa di Batavia oleh Perusahaan Hindia Belanda, kawasan Glodok ditetapkan sebagai permukiman khusus bagi etnis Tionghoa.

Perlu diketahui, Glodok Plaza pernah menjadi lokasi penjara bagi warga Tionghoa yang memberontak saja. Penjara tersebut dibangun tahun 1743 lantaran di masa itu ada pemberontakan. Maklum, pada eranya etnis Tionghoa adalah bagian dari warga Batavia yang ditakuti Belanda.

Seiring berjalannya waktu, penjara Glodok juga dipakai untuk memenjarakan mereka yang dijatuhi hukuman mati dan tempat penitipan narapidana yang akan dipindah ke penjara lain di Jawa dan luar Jawa. Bahkan penjara tersebut pernah menjadi tempat hukuman bagi sejumlah pejabat seperti Bung Hatta.

Inilah yang menjadi awal kehidupan Hatta di penjara. Sesudah penjara Glodok, Hatta diasingkan di Boven Digul, dan sesudah itu, dia dipindahkan ke Pulau Banda Neira.

Penggambaran menyeramkannya penjara Glodok bisa dilihat dari tulisan pejuang Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Urip Santoso. Urip saat itu dijebloskan ke penjara setelah diciduk dari kereta api khusus pada Juli 1947.

Mempunyai masa kelam, saat ini Glodok berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai. Kawasan Plaza Glodok dibangun pada tahun 1977 sebagai pioneer pusat perbelanjaan modern di Jakarta.

Gedung perbelanjaan berlantai delapan ini ditempati para pedagang dan berbagai bidang usaha khususnya alat-alat elektronik. Berbagai barang elektronik, peralatan rumah tangga, hingga kebutuhan sehari-hari dapat ditemukan di Plaza Glodok.

Glodok Plaza bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol perjalanan panjang Jakarta. Dari penjara kolonial hingga pusat perbelanjaan modern, kawasan ini mencerminkan dinamika perubahan zaman sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga sejarah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya