Pria dari Jambi Nekat Lamar Pacar ke Solo Bareng Keluarga, Berakhir Ditipu dan Terlantar di Jalan
- TikTok @ahmadnurfaiz111
Solo, VIVA – Ahmad Nurfaizi, seorang pria asal Jambi, menceritakan pengalaman pahitnya melalui akun TikTok-nya, @ahmadnurfaiz111.
Kisah ini bermula dari hubungan jarak jauh yang ia jalani dengan seorang wanita asal Solo, yang berujung pada cobaan besar bagi dirinya dan keluarganya.
Ahmad menjelaskan, ia pertama kali mengenal wanita tersebut melalui media sosial pada Juni 2024. Hubungan keduanya berjalan lancar, tanpa tanda-tanda kejanggalan.
Hingga akhirnya pada Agustus 2024, ia memutuskan untuk melamar kekasihnya. Namun, wanita itu meminta agar Ahmad datang bersama keluarga besar, bukan sendiri.
“Pada saat bulan 8 tiba, ternyata dia menyuruhku untuk datang bersama rombongan keluarga besar dan tidak menerima jika aku hanya datang sendiri,” tulis Ahmad.
Setelah berbagai persiapan, termasuk menjalankan ibadah seperti salat istikharah dan puasa, Ahmad bersama keluarganya nekat berangkat ke Solo pada Oktober 2024 dengan ongkos perjalanan seadanya untuk sekali jalan.
Uang untuk perjalanan pulang telah mereka titipkan kepada pihak wanita sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak terpakai selama di perjalanan.
“Kami pun berangkat dengan modal ongkos sekali jalan, sedangkan untuk ongkos pulang, semuanya telah kami kirimkan ke pihak sang wanita dengan akad titip, karena kami khawatir jika dipegang uangnya terpakai di jalan,” tambah Ahmad.
Namun, Ahmad mendapat kabar bahwa calon istrinya mengalami kecelakaan di Dieng, yang konon menewaskan anggota keluarganya. Saat itu, komunikasi yang sebelumnya lancar tiba-tiba terputus. Nomor WhatsApp-nya tidak bisa hibungi, media sosialnya tak lagi aktif, hingga akhirnya kontak Ahmad diblokir.
Setelah menempuh perjalanan panjang selama dua hari tiga malam, Ahmad dan keluarganya akhirnya tiba di Solo. Namun, alamat yang diberikan oleh wanita tersebut ternyata tidak jelas, dan mereka tidak memiliki sanak saudara atau kenalan di kota Solo.
Dalam kebingungan, keluarga Ahmad terpaksa hidup terlunta-lunta di jalan hingga akhirnya ditampung di rumah singgah dinas sosial Solo selama dua hari.
Sayangnya, proses pemulangan ke Jambi melalui bantuan dinas sosial tidak dapat dilakukan karena prosedur yang rumit. Terlebih, keluarga Ahmad harus dipisahkan berdasarkan alamat Kartu Keluarga yang berbeda, sesuatu yang sulit mereka terima.
“Setelah 2 hari mendekam di dinas sosial, kami akhirnya bisa bebas keluar dan mengambil jalur pemulangan mandiri, meskipun sebetulnya dari pihak dinsos mau bantu pemulangan kami ke Jambi, tapi kami tidak bisa ambil, dikarenakan prosedurnya yang panjang dan harus berpisah antara orangtuaku dan kakek nenekku yang memiliki data KK dengan alamat yang berbeda,” kata Ahmad.
Dengan ongkos pulang yang sudah habis dan barang bawaan yang rentan menjadi sasaran kejahatan, mereka akhirnya memilih berlindung di masjid terdekat di Stasiun Solo Balapan. Di sana, mereka berusaha mencari solusi sambil terus berdoa agar bisa kembali ke Jambi dengan selamat.