Di Balik Euforia Koin Jagat: Rusaknya Taman Kota dan Fasilitas Sosial di Beberapa Kota Besar di Indonesia
- Instagram/jagatapp_id
Jakarta, VIVA – Tren berburu Koin Jagat tengah menjadi fenomena yang ramai di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Bali.
Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua antusias terlibat dalam perburuan koin yang tersebar di sejumlah lokasi.
Sayangnya, euforia ini justru membawa dampak buruk, fasilitas umum dan fasilitas sosial di beberapa kota dilaporkan rusak akibat ulah para pencari koin.
Di Bandung, salah satu lokasi favorit untuk berburu koin adalah Taman Kota. Setiap harinya, taman ini dipadati warga yang mencoba peruntungan, tetapi hal tersebut menimbulkan kerusakan serius.
Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan kerusakan sejumlah fasilitas di taman, seperti paving block yang hancur dan rumput sintetis yang terkelupas.
Para pencari koin rela mengobrak-abrik setiap sudut taman demi menemukan koin yang tersembunyi, meskipun telah berkali-kali diingatkan oleh petugas keamanan untuk tidak merusak fasilitas.
"Benar, taman jadi rusak gara-gara tren berburu koin ini. Paving block di beberapa area sudah hancur, dan rumput sintetis terkelupas karena diinjak-injak," kata Satpam Taman Tegallega, Abdul dikutip tvOne.
Ia juga mengungkapkan rasa kecewa karena taman yang biasanya terawat kini rusak hanya demi permainan yang dianggapnya tidak bermanfaat.
"Kami rutin merawat taman ini setiap hari, tapi kerusakan makin parah. Padahal, ini fasilitas umum yang seharusnya dinikmati oleh semua orang," tambahnya.
Dampak yang Meluas hingga Kota Besar Lainnya
Tren berburu Koin Jagat ternyata tidak hanya terjadi di Bandung. Di Jakarta, perburuan koin juga ramai dilakukan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Bahkan, tren ini juga menyebar hingga Surabaya dan Bali. Warga yang berhasil menemukan koin akan mendapatkan hadiah uang tunai dengan nominal tertentu, tergantung jenis koin yang ditemukan.
Tentang Koin Jagat
Aplikasi Koin Jagat merupakan fitur permainan dalam aplikasi Jagat, pengembang aplikasi ini awalnya dirancang sebagai aplikasi sosial untuk menjaga kedekatan dengan keluarga dan sahabat.
Namun, pada Desember 2024, aplikasi ini meluncurkan permainan berburu koin dengan total hadiah mencapai Rp850 juta.
Terdapat tiga jenis koin yang bisa diburu, yakni emas, perak, dan perunggu, dengan nilai hadiah mulai dari Rp300.000 untuk koin perunggu hingga Rp100 juta untuk koin emas.
Meskipun permainan ini menarik minat banyak orang, dampaknya mulai menuai kritik dari berbagai pihak. Selain merusak fasilitas umum, aktivitas berburu koin juga dinilai mengganggu ketertiban di ruang publik.
Sebelumnya juga diberitakan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, telah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) di Jakarta.
Hal itu dikemukakan Teguh menanggapi rusaknya sejumlah fasilitas umum di Jakarta, akibat tren berburu koin melalui aplikasi “Koin Jagat".
"Untuk Satpol PP sudah menjaga fasos-fasum yang kemungkinan di situ akan menjadi area untuk mencari koin. Kemudian juga di taman-taman, juga sudah meminta Wali Kota beserta jajaran untuk melaksanakan hal yang sama,” kata Teguh di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025 dikutip VIVA.co.id.
Termasuk Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, pihaknya mengaku sudah mendapat banyak laporan terkait aplikasi koin jagat itu.
"Untuk aplikasi yang saya juga banyak di DM oleh teman-teman Dan juga masukan banyak pihak serta pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri, untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini,” ujar Meutya Hafid kepada wartawan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Senin 13 Januari 2025.
Ia pun dengan tegas mengatakan, apabila ditemukan aturan yang dilanggar maka Kementerian Komdigi tidak segan akan melakukan penindakan tegas terhadap aplikasi tersebut.