Tere Liye Kritik Program Lapor Mas Wapres: Sebulan Lapor Buku Bajakan, Tak Ada Tindak Lanjut
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye, meluapkan kekecewaannya terhadap layanan aduan ‘Lapor Mas Wapres’ yang hingga kini belum memberikan respons atas laporannya.
Keluhan ini diutarakan Tere Liye melalui Instagram pribadinya, di mana ia menyebut bahwa aduannya telah masuk selama lebih dari sebulan namun belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.
“Ini sudah sebulan lebih loh tim saya kirim daftar resmi toko-toko penjual buku bajakan di TikTok Shop. Sudah mengirimkan KTP, no kontak, sesuai maunya SOP kalian. Jadi bagaimana? Ini ada follow up atau tidak?” tulis Tere Liye, dikutip VIVA Kamis, 9 Januari 2025.
Ia menyoroti bahwa meski laporan telah diajukan, toko-toko tersebut tetap beroperasi secara bebas. Bahkan, beberapa toko berhasil menjual ribuan eksemplar buku bajakan tanpa hambatan, menciptakan kerugian besar bagi para penulis seperti dirinya.
"Toko-toko ini terus beroperasi, terus jualan. Ada toko yang bahkan sukses menjual ribuan buku bajakan. Sampai detik ini mereka tetap jualan, ribuan buku bajakan terus terjual setiap hari, minggu, dan bulan. TikTok Shop itu jadi surganya barang ilegal," imbuhnya.
Tak hanya itu, Tere Liye juga mempertanyakan efektivitas program ‘Lapor Mas Wapres’ yang menurutnya hanya mampu menangani masalah-masalah sederhana. Namun, saat menyangkut penegakan hukum, ia merasa program tersebut tidak memiliki daya untuk menyelesaikan masalah.
"Kalian masih kerja tidak sih? Atau memang hanya masalah level remeh saja yang bisa kalian urus? Ijazah ditahan sekolah? Ngasih sembako? Bansos? Kalau sudah masuk ke penegakan hukum, kalian impoten?" kritiknya dengan tajam.
Tere Liye mendesak agar laporan yang ia ajukan sejak 4 Desember 2024 segera ditindaklanjuti. Jika tidak, ia menyarankan agar program yang diresmikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming pada Senin, 11 November 2024 tersebut dihentikan saja karena hanya dianggap sebagai ajang pencitraan belaka.
"Ayo, tolong dicek lagi itu laporan per 4 Desember. Atau mending kalian tutup saja program pencitraan ini. Basi!" tutup Tere Liye dalam unggahannya.