Dua Perangkat GPS Dicopot Jadi Alasan Bos Rental Kejar Pelaku Penggelapan Mobil

Anak bos rental, Muhammad Agam
Sumber :
  • tvOne dan Dok. Rental Mobil Makmur Jaya

Jakarta, VIVA – Kasus penembakan yang menewaskan seorang bos rental mobil berinisial IAR (48) di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada 2 Januari 2025 hingga saat ini masih menyita perhatian publik. 

Anak Bos Rental Ungkap Alasan Tetap Buru Mobil Meski Tanpa Pendampingan Polisi dan Pelaku Bersenjata

Di balik insiden tragis tersebut, terungkap bahwa dua dari tiga perangkat GPS yang dipasang di mobil rental telah dicopot dan dimatikan. Hal ini yang mendorong kedua pihak rental untuk bertindak cepat meskipun tanpa pendampingan dari pihak kepolisian.

Terpasang Tiga GPS di Mobil 

Danpuspomal Sebut Oknum TNI Menembak karena Dikeroyok, Anak Bos Rental: Tim Lakukan Tindakan Persuasif

Kendaraan yang diduga jadi pemicu penembakan bos rental mobil

Photo :
  • Instagram/rentalmobilcikarang1

Rizky Agam dan Muhammad Agam, dua anak dari bos rental yang menjadi korban, menjelaskan bahwa mereka memasang tiga GPS di mobil untuk memastikan keamanan dan meminimalkan risiko kehilangan kendaraan. Namun, mereka menemukan bahwa dua GPS telah dicopot dan dinonaktifkan oleh pelaku.

4 Kasus Polisi Tolak Laporan Warga Berujung Viral, Terbaru Penembakan Bos Rental

“Karena waktu itu GPS tinggal satu,” kata anak bos rental saat melakukan klarifikasi di YouTube Deddy Corbuzier yang dikutip pada Rabu, 8 Januari 2025. 

Dua dari Tiga GPS Dicopot

Cerita Anak Bos Rental yang Tewas Ditembak Pelaku Penggelapan Mobil

Photo :
  • tvOne

Mereka menjelaskan bahwa perangkat GPS dipasang di lokasi yang tersembunyi agar sulit ditemukan oleh penyewa. Namun, pelaku diduga menggunakan alat khusus untuk mendeteksi dan mencabut GPS. Praktik tersebut dikenal dengan sebutan “Laundry GPS”. Diketahui bahwa teknik tersebut biasanya digunakan oleh pelaku kriminal untuk menghindari pelacakan.

“Sudah urgensi dan alat kita pun sudah ada yang cabut, jadi kalo misalnya kita nggak sigap bisa jadi hilang mobil kita itu,” tambahnya. 

Dari tiga GPS yang terpasang, hanya satu yang tersisa dan masih berfungsi. Hal inilah yang membuat kedua anak bos rental memutuskan untuk tetap memburu mobil meski tanpa pendampingan dan bantuan polisi. Sebelumnya, mereka mengklaim bahwa mendapat penolakan dari Polsek Cinangka. 

Lebih lanjut, mobil yang disewa dari rental tersebut diduga dijual kembali oleh penyewa kepada oknum TNI AL yang juga menjadi pelaku dalam kasus penembakan. Saat ini, tiga oknum TNI AL yang terlibat, yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Klk BA, diketahui sudah ditahan untuk menjalani proses hukum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya