Kasus Ibu-Ibu Marah di Pulau Putri Berujung Damai, Pembayaran Tertunda Akhirnya Dilunasi
- TikTok @areeeee234
Jakarta, VIVA – Kasus yang sempat viral mengenai seorang ibu berinisial DF yang marah-marah di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, akhirnya berakhir damai.
Setelah melalui proses negosiasi panjang, DF akhirnya melunasi kekurangan pembayaran perjalanan liburan keluarganya di Pulau Putri pada 25-26 Desember 2024.
Awalnya, DF menuntut sejumlah syarat sebelum melunasi sisa pembayaran. Ia meminta pihak Travel Agent Gayain Nusantara untuk meminta maaf melalui video yang diunggah di akun media sosial, dengan syarat video tersebut menunjukkan raut wajah yang tulus.
DF juga meminta agar biaya snorkeling dihapus dari invoice, serta penghapusan biaya tambahan 20 persen untuk perjalanan pada peak season, yang ia anggap tidak ada di travel lain. Selain itu, DF meminta agar pihak travel menanggung biaya tiket kepulangan keluarganya.
Setelah video permintaan maaf pihak travel yang viral di media sosial, DF akhirnya memutuskan untuk melunasi sisa pembayaran yang sempat tertunda.
Pihak travel mengungkapkan bahwa DF sudah melunasi pembayaran pada 30 Desember 2024. Mereka menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.
"Alhamdulillah, hari ini 30 Desember 2024 Ibu DF sudah menyelesaikan kekurangan pembayaran. Terima kasih atas pengertian dan kerjasama yang baik dari Ibu DF," tulisnya.
Pihak travel juga mengakui bahwa kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi mereka. Pemilik akun TikTok @areeeee234 mengungkapkan bahwa mereka akan berusaha lebih baik lagi di masa depan, dan menegaskan bahwa kasus ini sudah dianggap selesai setelah pelunasan dilakukan.
"Saya Ary Ferdiansyah mewakili Travel Agent Gayain Nusantara mengucapkan terima kasi sebesar-besarnya atas support dan dukungan teman-teman semua di sini," tambahnya.
Sebelumnya, DF sempat menunda pembayaran pada hari keberangkatan dengan alasan ketidakpastian mengenai durasi liburan yang seharusnya 3 hari 2 malam.
DF juga mengajukan berbagai alasan seperti anaknya yang sakit dan membutuhkan obat-obatan khusus. Setelah obat ditemukan, DF kembali meminta perubahan rencana dan meminta agar kegiatan snorkeling dihapus.
Pada akhirnya, DF memesan tiket pulang melalui agen travel lain, meninggalkan sejumlah fasilitas yang telah dibayar oleh pihak travel. Kasus ini berakhir dengan penyelesaian pembayaran setelah video viral di media sosial, meskipun tidak semua tuntutan DF dipenuhi.