Dua Fotografer Cabul Berkedok Casting Model Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyikan Kamera di Kamar Korban
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Surabaya, VIVA – Direktorat Reserse Siber Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil menangkap dua tersangka, N dan S, dalam kasus penyebaran video pornografi dengan modus casting model di Surabaya, Jawa Timur. Kedua tersangka yang kini ditahan diduga telah menjalankan aksinya sejak 2015 hingga 2023.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, menyatakan bahwa N dan S ditangkap di kediaman mereka di Kabupaten Gresik. Modus operandi mereka adalah merekrut korban melalui tawaran pekerjaan sebagai model.
Namun, di balik itu, mereka memasang kamera tersembunyi di kamar ganti untuk merekam aktivitas korban saat berganti pakaian.
“Korban diminta berganti pakaian di kamar yang telah dipasangi kamera tersembunyi. Rekaman itu kemudian disebarkan di media sosial,” ujar Dirmanto dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat 20 Desember 2024 dikutip VIVA.co.id
Menurut Dirmanto, jumlah korban diperkirakan mencapai ratusan orang, meski sejauh ini baru lima orang yang melapor secara resmi.
Para korban tertarik dengan iming-iming pekerjaan menjadi model. Polda Jatim mengimbau korban lainnya untuk segera melapor.
Atas perbuatannya, N dan S dijerat Pasal 45 Ayat (1) Jo Pasal 27 Ayat (1) UU ITE, Pasal 35 Jo Pasal 9, serta Pasal 29 Jo Pasal 4 UU Pornografi. Ancaman hukuman yang menanti mereka cukup berat.
Pengakuan Korban
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah seorang presenter televisi swasta berinisial GN turut menjadi korban. Ia menceritakan pengalamannya saat mengikuti casting model pada 2017.
GN mengaku diundang ke sebuah apartemen di Surabaya Barat untuk mengikuti casting produk.
Saat itu, GN merasa ada kejanggalan ketika diminta berganti pakaian di kamar ganti. Ia melihat benda mencurigakan menyerupai kamera tersembunyi.
“Aku langsung nutup benda itu pakai baju sebelum akhirnya ganti pakaian di kamar mandi,” ungkap GN dikutip kanal YouTube VIVA.
Kecurigaan GN semakin kuat saat ia diminta melakukan pose-pose aneh, termasuk memegang permen lolipop dengan cara yang tidak wajar
“Aku disuruh ngemut lolipop sambil ketawa ke kamera. Rasanya sangat tidak nyaman, pengen cepat selesai,” ujarnya.
Pelaku Sebarkan Video
Beberapa waktu lalu, GN mendapat kabar bahwa foto dan video dari sesi casting tersebut telah tersebar di internet. Bahkan, terdapat link yang berisi ratusan video korban lainnya yang diperjualbelikan melalui media sosial dan aplikasi seperti Telegram.
“Tidak hanya foto, tapi juga video yang direkam tanpa sepengetahuan kami tersebar luas,” kata GN.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa korban lainnya mengalami pelecehan yang lebih ekstrem, seperti diminta membuka pakaian atau melakukan adegan tertentu di area umum apartemen.
Aparat kepolisian terus mengusut jaringan ini dan mengajak korban lainnya untuk melapor agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.