Hotman Paris Pertanyakan Posisi Woman On Top Saat Agus Buntung Lakukan Pelecehan Seksual

Pengacara Hotman Paris
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito.

Mataram, VIVA – Pengacara kondang Hotman Paris angkat bicara terkait rekonstruksi kasus dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang melibatkan I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung. Ia mempertanyakan adegan rekonstruksi yang memperlihatkan posisi Woman On Top (WOT) atau perempuan berada di atas.

Viral Isi Rekaman Rayuan Maut Agus Buntung Tersebar, Ternyata Pakai Jurus...

“Kalau cewek yang di atas? Apa ini pelecehan? Kalau cewek di atas berarti ceweknya gerak aktif?,” tulis Hotman di akun Instagram resminya @hotmanparisofficial.

Hotman Paris menilai Agus Buntung jago merayu, ia juga menyinggung soal pengacara cabul yang sempat berseteru dengan dirinya.

Dalam Sel, Agus Buntung Akan Difasilitasi Shower dan Toilet Duduk yang Dibantu Pendamping


Source : X @tanyarlfes

“Agus jago rayu. Kalah oknum pengacara yang bayar pakai KTP! Tapi gantengan Agus dibanding pengacara cabul,” tambahnya.

Dewi Perssik Tangkap Pelaku Pelecahan Seksual! Langsung Serahkan ke Polisi

Kasus ini mengungkap fakta mengejutkan, di mana jumlah korban Agus kini mencapai 17 orang, termasuk dua anak di bawah umur.

Modus manipulatifnya melibatkan cerita bernada sedih hingga ancaman emosional, seperti mengaku ingin bunuh diri jika permintaannya tidak dipenuhi.

Rekonstruksi di Tiga Lokasi, Modus Manipulatif Agus

Rekonstruksi yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, memeragakan 49 adegan, lebih banyak dari rencana awal sebanyak 28 adegan. Proses ini berlangsung di tiga lokasi utama: Taman Udayana, pinggiran Islamic Center, dan sebuah penginapan yang diduga menjadi tempat kejadian pemerkosaan.

Rekonstruksi tersebut disaksikan oleh Wakapolda NTB Brigjen Pol Ruslan Aspan, bersama lembaga pemerhati perempuan dan anak. Dalam proses ini, turut terungkap bahwa Agus tidak beraksi sendirian. I Gusti Ayu Aripatmi, ibu kandung Agus, diduga berperan dalam merayu korban melalui berbagai modus manipulatif.

Menurut kuasa hukum korban, Andre Saputra, Agus menggunakan trik dengan menghubungkan korban ke ibunya melalui telepon untuk memperkuat bujuk rayunya.

Salah satu korban bahkan dijanjikan emas seberat 1 kilogram jika bersedia menuruti permintaan Agus. Bukannya mencegah, ibu Agus justru menguatkan janji tersebut.

“Ada korban yang diimingi emas 1 kg. Untuk meyakinkan korban, pelaku meminta korban menelepon ibunya. Namun, keterlibatan ibunya masih perlu didalami lebih lanjut,” ungkap Andre.

Klaim Hubungan Tanpa Paksaan

Kuasa hukum Agus, Ainuddin, membantah tuduhan pemerkosaan dan menyatakan bahwa hubungan tersebut terjadi atas dasar suka sama suka.

“Benar terjadi kontak badan, tetapi itu atas dasar mau sama mau. Tidak ada paksaan, itu keterangan dari Agus yang kami dampingi di BAP,” ujar Ainuddin seperti dikutip dari tvOne.

Ia juga menambahkan bahwa salah satu korban justru terlihat menikmati adegan tersebut. “Korban bahkan bertanya di mana tempatnya, lalu Agus menunjukkan lokasi di sebuah homestay,” imbuhnya.

Meski demikian, pernyataan ini berbanding terbalik dengan pengakuan para korban yang merasa ditekan dan dimanipulasi oleh Agus dan ibunya. Saat ini, penyelidikan terhadap kasus ini masih berlanjut untuk mengungkap kebenaran dari berbagai versi yang berkembang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya