Detik-detik Satpam Kebun Raya Bogor Dikeroyok oleh Oknum Ormas, Maksa Masuk Meski Sudah Tutup
- Tangkapan Layar Instagram @lagi.viral
Bogor, VIVA – Baru-baru ini ada insiden pengeroyokan terhadap seorang satpam Kebun Raya Bogor oleh sekelompok oknum organisasi masyarakat (ormas) yang mengejutkan publik. Hal itu dikarenakan kejadian tersebut terekam dalam sebuah video yang telah beredar di media sosial.
Dalam detik-detik video tersebut terlihat satpam sedang berlari yang hendak ingin menutup gerbang Kebun Raya Bogor. Ketika satpam itu berlari, sekelompok oknum ormas mengejar sembari memukuli dan menendang satpam tersebut.
"Di awal video terlihat sekelompok orang dengan mayoritas mengenakan kaos hitam menyerang seorang satpam," tulis keterangan dalam video tersebut yang di unggah oleh @lagi.viral, dikutip VIVA, Kamis 19 Desember 2024.
"Para pelaku tampak mengejar satpam, kemudian mendorong dan memukul hingga satpam tersebut jatuh ke jalan. Tak hanya itu, mereka juga terlihat menendang gerbang pintu masuk Kebun Raya Bogor," tambah keterangan video tersebut.
Tak hanya melakukan kekerasan fisik, para oknum ormas itu juga merusak fasilitas umum. Mereka tampak menendang gerbang pintu masuk Kebun Raya Bogor dan bahkan melempar papan pemberitahuan ke arah gerbang tersebut.
Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Minggu 15 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Terjadi saat kawasan Kebun Raya Bogor telah tutup.
"Itu tuh ada dua bus dari Banten. Mereka jalan-jalan tamasya ke Bogor. Sampai di Kebun Raya sekitar jam 16.00 sore. Tapi pada waktu itu Kebun Raya sudah tutup. Mereka memaksa ingin masuk, tapi tidak diizinkan oleh satpam," ungkap Agustinus.
Perlu diketahui, rombongan oknum ormas tersebut merupakan anggota dari salah satu perguruan pencak silat yang berasal dari Banten. Mereka datang ke Bogor menggunakan dua bus untuk berwisata.
Sebagai tambahan informasi, para korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bogor Kota. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, mengonfirmasi bahwa laporan ini sedang ditindaklanjuti.