Drone Misterius Ganggu Aktifitas Bandara, Gubernur New York Meradang

Ilustrasi drone.
Sumber :
  • www.pixabay.com/MabelAmber

New York, VIVA – Aktifitas di Bandara Stewart, New York, terganggu oleh aktivitas drone misterius yang memaksa penutupan landasan pacu selama satu jam. Insiden ini semakin meningkatkan kekhawatiran publik yang telah berkembang dalam beberapa minggu terakhir akibat keberadaan pesawat nirawak yang tidak diketahui asal-usulnya di wilayah udara New York.

InJourney Aviation Services Group Maksimalkan Persiapan Layanan Bandara Jelang Libur Nataru

Gubernur New York, Kathy Hochul, menanggapi tegas situasi ini dan menyatakan bahwa insiden drone tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lagi.

"Semalam, aktivitas drone menyebabkan landasan pacu di Bandara Stewart ditutup selama sekitar satu jam. Situasi ini sudah melewati batas," tegas Hochul seperti dilansir Antara, Minggu 15 Desember 2024. Ia menambahkan bahwa negara bagian New York telah meminta intervensi dari pemerintah federal untuk menangani masalah ini dengan lebih serius.

Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat Inspeksi Bandara Soekarno-Hatta Jelang Nataru

Laporan Publik dan Respon FBI

Aktivitas drone misterius ini tidak hanya terbatas pada Bandara Stewart. Selama beberapa minggu terakhir, warga New York melaporkan keberadaan kelompok drone yang terbang di berbagai wilayah negara bagian, termasuk di area dengan fasilitas militer dan properti penting lainnya.

Kementerian Kesehatan Beri Penghargaan STBM, POSS, Bandara dan Pelabuhan Terbaik

Biro Investigasi Federal (FBI) telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat tentang aktivitas drone yang mencurigakan. Menurut informasi awal, drone tersebut tampaknya tidak terkait dengan musuh asing, sebagaimana ditegaskan oleh Pentagon.

Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

Photo :
  • Dok. US Department of Defense

"Meski begitu, kami tetap memandang serius setiap laporan yang melibatkan aktivitas udara tidak sah, terutama di wilayah yang memiliki infrastruktur vital," kata seorang juru bicara FBI.

Kekhawatiran tentang Keamanan Fasilitas Penting

Insiden ini memunculkan kekhawatiran tambahan karena negara bagian New York menjadi lokasi sejumlah fasilitas strategis, termasuk instalasi militer dan infrastruktur penting lainnya. Bahkan, properti milik Presiden terpilih AS, Donald Trump, juga berada di kawasan ini, menambah kompleksitas situasi.

Pemerintah negara bagian telah meminta badan-badan federal untuk segera menyelidiki insiden ini guna memastikan bahwa tidak ada ancaman keamanan yang lebih besar. Hingga saat ini, drone yang terlihat di wilayah udara tersebut selalu menghilang sebelum dapat diidentifikasi secara pasti.

Imbauan untuk Ketegasan Regulasi

Aktivitas drone tak dikenal ini kembali menggarisbawahi perlunya regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih canggih terhadap penggunaan pesawat nirawak, terutama di area dengan infrastruktur sensitif.

Ilustrasi menerbangkan drone dengan DJI Goggles Integra.

Photo :
  • Erajaya

Gubernur Hochul menegaskan bahwa negara bagian New York tidak akan membiarkan ancaman ini berlarut-larut. "Kami membutuhkan tindakan nyata untuk memastikan wilayah udara kita tetap aman. Kerja sama antara negara bagian dan pemerintah federal sangat penting dalam situasi ini," ungkapnya.

Saat ini, penyelidikan terhadap insiden di Bandara Stewart dan laporan terkait aktivitas drone lainnya masih berlangsung. Pemerintah negara bagian berharap agar kerja sama dengan badan-badan federal seperti FBI dan FAA (Federal Aviation Administration) dapat menghasilkan solusi untuk mengatasi ancaman ini secara menyeluruh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya