Gagal Punya Tubuh Impian, Wanita Ini Meninggal Tragis Akibat Operasi Pengencangan Bokong
- Pixabay/sasint
Turki, VIVA – Seorang ibu muda berusia 26 tahun bernama Demi Agoglia harus kehilangan nyawanya setelah menjalani operasi pengencangan bokong, atau yang lebih dikenal sebagai Brazilian Butt Lift (BBL), di Turki. Demi meninggal hanya tiga hari pascaoperasi yang dilakukan di sebuah klinik di Istanbul, seperti dilansir dari The Sun. Kasus ini mengungkapkan buruknya standar keamanan prosedur tersebut di luar negeri.
Ibu dari tiga anak tersebut terinspirasi melakukan operasi setelah melihat promosi dari selebritas di media sosial tentang klinik Comfort Zone Surgery. Ia ingin memperbaiki penampilannya meski keluarganya, termasuk pasangannya, Bradley Jones, sudah menentang rencana tersebut. Demi tetap bersikeras karena merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya.
Setelah operasi, kondisi Demi memburuk. Dia mengeluh kedinginan, tubuhnya menggigil, dan merasa sesak di dada. Ketika staf klinik dipanggil ke vila tempat Demi menginap, mereka hanya memeriksa tekanan darahnya tanpa melakukan pemeriksaan menyeluruh, seperti memantau denyut nadi atau memeriksa area operasi. Bukannya menggunakan ambulans, Demi dibawa ke rumah sakit menggunakan taksi, yang pada akhirnya tidak dapat menyelamatkan nyawanya.
Dokter forensik menemukan bahwa Demi meninggal akibat emboli lemak, yaitu ketika lemak dari operasi masuk ke aliran darah dan menyebabkan komplikasi fatal. Koroner John Pollard menyatakan bahwa kurangnya perawatan sebelum dan setelah operasi menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tragedi ini.
Lebih parahnya lagi, staf klinik yang menangani Demi di vila bukanlah tenaga medis yang berkualifikasi. Salah satu tindakan mereka yang dianggap aneh adalah mencoba memberikan mentimun kepada Demi saat ia sudah dalam kondisi kritis.
Pihak keluarga menyebutkan bahwa Demi memiliki riwayat kesehatan mental, termasuk ADHD dan gangguan bipolar, yang mungkin memengaruhi keputusannya untuk menjalani prosedur ini. Sang ibu, Christine Tydd, merasa bahwa putrinya sudah cukup cantik dan tidak memerlukan operasi tersebut.