Respons Rocky Gerung soal 300 Perwira Tinggi TNI yang Dimutasi

Pengamat politik, Rocky Gerung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Pengamat politik, Rocky Gerung menyoroti mutasi besar-besaran yang melibatkan 300 perwira tinggi (pati) TNI pada awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Profesor Ilmu Pemerintahan Ingatkan Prabowo Harus Pastika Tanggal Pemerintah Pindah ke IKN

Langkah ini dinilai sebagai upaya ‘bersih-bersih’ yang dilakukan oleh Prabowo untuk mengembalikan TNI pada fungsi yang semestinya.

Mutasi ini disebut-sebut mempengaruhi sejumlah jenderal yang sebelumnya dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang kini tergeser dari jabatan strategis. Hal ini mencuat saat Rocky Gerung membahasnya melalui podcast di kanal YouTube pribadinya pada Selasa 10 Desember 2024.

Kapolri Lapor ke Prabowo Soal Upaya Pengendalian Inflasi demi Wujudkan Astacita

"Pak Prabowo melakukan semacam retur atau mengembalikan fungsi-fungsi yang harusnya diduduki oleh orang yang tepat, supaya mengembalikan TNI di dalam misi utamanya, yaitu profesionalisme sebagai tentara pertahanan republik," ujar Rocky.

Rocky Gerung turut menyinggung pola penempatan pejabat di era Jokowi, yang menurutnya banyak dipengaruhi oleh faktor kedekatan politik. Ia mengkritik bahwa kebijakan tersebut berorientasi pada stabilisasi kekuasaan, bukan profesionalisme institusi.

Prabowo: Education and Healthcare as 2025 Budget Priorities

"Kita tahu, selama pemerintahan Pak Jokowi, penempatan jabatan seringkali didasarkan pada kedekatan. Ini sudah menjadi rahasia umum," ungkap Rocky.

Ilustrasi TNI Tidak ada Hijau dan Merah Putih

Photo :
  • vstory

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi besar-besaran terhadap 300 pati TNI pada Rabu 6 Desember 2024.

Beberapa pejabat strategis yang dikenal dekat dengan Jokowi perlahan digeser oleh pati yang memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto.

Salah satu nama yang dimutasi adalah Letjen Widi Prasetijono, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Kodiklatad (Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat). Kini, Widi dipindahkan menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan (Unhan).

Langkah ini memicu spekulasi bahwa Prabowo sedang merestrukturisasi tubuh TNI agar lebih independen dari pengaruh politik. Namun, hal ini juga menjadi perdebatan di kalangan pengamat, mengingat besarnya skala mutasi yang terjadi di awal masa pemerintahannya.

Rocky Gerung menegaskan, langkah ini perlu terus dipantau agar tidak berujung pada dominasi politik baru di institusi TNI.

"Mutasi harus benar-benar mengedepankan profesionalisme, bukan sekadar mengganti figur yang dekat dengan penguasa sebelumnya," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya