Korban Ungkap Awal Mula Didekati Agus Buntung hingga Dipaksa ke Penginapan

Korban Agus Buntung
Sumber :
  • YouTube/Deddy Corbuzier

Mataram, VIVA – Perempuan korban pelecehan seksual yang dilakukan I Wayan Agus Suartama (IWAS) atau Agus Buntung mengungkap awal mula dirinya didekati hingga dipaksa pergi ke penginapan.

Korban Ceritakan Modus Agus Buntung Lecehkan Wanita, Pakai Jurus...

Perempuan tersebut mengatakan kejadian bermula saat dirinya sedang duduk di Taman Udayana Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat itu sekitar pukul 21.00 WITA, ia dihampiri Agus Buntung.

Pertama kali bertemu korban, Agus mengaku ingin bunuh diri lantaran sering direndahkan orang lain. Hal ini membuat korban merasa iba dengan kondisi Agus yang tak memiliki dua tangan.

Lewat Podcast Deddy Corbuzier Terungkap Trik Manipulasi Agus Buntung Boyong Korban ke Homestay

IWAS alias Agus terduga pelaku pelecehan seksual di Lombok (istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Setelah itu Agus mengajak korban pindah tempat. Dia berdalih ingin memberi korban hadiah lantaran sudah menasehatinya agar tidak bunuh diri.

Dewi Perssik Jadi Korban Pelecehan Seksual Laki-Laki Misterius, Sampai Tunjukkan Alat Vital di Depan Rumah

“Saya sudah nolak, tapi dia bilang ‘kamu nggak menghargai saya, saya sedih’. Karena saya iba akhirnya saya ikuti mau dia,” ujar korban dilihat melalui YouTube Deddy Corbuzier Kamis, 11 Desember 2024.

Korban kemudian membonceng Agus menggunakan sepeda motor ke Taman Sangkareang Kota Mataram. Di sana Agus membelikan korban makanan dan minuman. Saat mengobrol, tiba-tiba Agus meminta korban mengalihkan pandangan ke arah pasangan yang sedang bermesraan.

“Dia (Agus) bilang gini, ‘lihat itu, cewek itu, dia kayak ngejual dirinya, saya nggak suka banget cewek kayak gitu’,” ungkap korban, meniru ucapan Agus.

Lantaran sudah malam, sekitar pukul 00.00 WITA korban ingin segera pulang. Namun, korban yang baru tinggal di Kota Mataram mengaku belum mengetahui jalan di wilayah tersebut.

“Katanya Agus ini mau mengantar saya pulang, pas udah naik motor dia bilang kakinya sakit, terus dia bilang mau istirahat dulu. Saya tetap merengek mau pulang tapi dia nggak mau. Saya gabisa apa-apa saat itu,” ucap korban.

Rekonstruksi kasus Agus disabilitas di sebuah homestay (Satria)

Photo :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

“Dia bilang gini, aman kok sama saya. Saya juga gak bakal apa-apain kamu. Gimana saya apa-apain kamu, saya gak punya tangan,” tambahnya.

Setelah itu, Agus mengaku ingin istirahat ke sebuah homestay atau penginapan. Korban pun mengikuti kemauan Agus lantaran ingin cepat diantar pulang. Namun, alih-alih istirahat, Agus justru memesan kamar. Dia meminta korban membayar secara patungan untuk menyewa kamar.

“Dia bilang gini, ‘nanti saya ganti uangmu, pakai uangmu dulu ya separuh’,” ucap korban.

Setelah memesan kamar, korban mengaku tidak sadar ikut masuk bersama Agus ke dalam kamar. Korban mengaku saat itu hanya ingin mengantar agar Agus bisa istirahat, dan segera mengantarnya pulang.

Namun, Agus justru memaksa korban mengunci pintu kamar. Pada situasi itu korban langsung menolak. Agus juga mengancam korban, jika berteriak, keduanya akan dinikahi.

“Dia bilang gini ‘nanti kita dinikahi kalau warga tahu kita berdua di sini, nanti digerebek sama warga’,” ucap korban.

Korban Agus Buntung

Photo :
  • YouTube/Deddy Corbuzier

Akibat rasa takutnya, korban menuruti kemauan Agus. Setelah itu, kata dia, Agus memaksanya berbaring, namun korban menolak. Saat itu, Agus yang semula berlagak halus, langsung menjadi beringas.

Dalam situasi ketakutan, korban langsung lari ke kamar mandi. Dia kemudian menghubungi temannya untuk meminta bantuan. Sambil menunggu pertolongan, korban memvideokan kejadian itu.

“Agus gedor-gedor pintu kamar mandi sampai rusak. Tenaganya kuat banget. Terus dia ngomong kasar,” katanya.

Singkatnya, Agus memanggil penjaga homestay. Setelah penjaga datang, korban baru keluar dari kamar mandi. Di luar kamar Agus memaksa korban mengembalikan uangnya.

Korban mengatakan, penjaga homestay sudah memberinya isyarat menggunakan tangan, agar korban cepat pergi. Namun korban tidak berani lantaran tak tahu jalan ditambah saat itu jam sudah menunjukkan pukul 01.30 WITA.

Mendengar ada keributan, sejumlah warga mulai berdatangan. Kepada warga Agus menuding korban telah mengambil uangnya. Namun, warga tidak percaya dengan ucapan Agus. Tak lama, teman korban tiba di lokasi. Korban kemudian langsung dibawa pergi oleh temannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya