Korban Ceritakan Modus Agus Buntung Lecehkan Wanita, Pakai Jurus...
- YouTube Deddy Corbuzier dan IST
Jakarta, VIVA – Pria penyandang disabilitas I Wayan Agus Suartama atau yang akrab disapa Agus Buntung alias Iwas, menggemparkan publik karena diduga melakukan tindak pidana pemerkosaan meskipun dengan keterbatasan fisik tanpa tangan.
Agus buntung kemudian ditetapkan menjadi tersangka, hingga kini korban pelecehan seksual dari Agus Buntung yang terdiri dari mahasiswi itu sudah mencapai 15 orang.
Kejadian itu kemudian membuat publik bertanya-tanya bagaimana seorang penyandang disabilitas tanpa tangan mampu merayu korban dengan keterbatasan fisiknya itu?
Seorang korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung membeberkan detail modus yang digunakan pelaku. Pengakuan ini disampaikan dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Korban menjelaskan bahwa Agus Buntung memanfaatkan cerita bernada sedih untuk membangkitkan rasa iba. Bahkan, Agus mengaku ingin mengakhiri hidupnya dengan mengatakan, “Berhak kah saya hidup?”. Modus ini dilakukan di Taman Udayana, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Dia (Agus) bilang mau bunuh diri. Saya kasih dia nasihat supaya tidak bunuh diri. Tapi tiba-tiba dia ngaku, sebenarnya saya prank kamu. Saya itu Agus yang lagi viral,” ujar korban.
Pelaku kemudian terus mendesak korban untuk menerima pemberian air minum darinya. Ketika korban menolak, Agus merasa tidak dihargai.
“Karena saya iba, akhirnya saya mengikuti perintah dia. Tapi ini posisi saya membonceng dia,” jelas korban.
Modus serupa kembali terjadi ketika mereka berpindah ke Taman Sangkareang. Agus membelikan makanan berupa sosis, namun korban menolak. Lagi-lagi Agus mengatakan bahwa korban tidak menghargainya. Pelaku juga sempat berpura-pura sok suci dengan menyatakan tidak menyukai orang yang bermesraan di tempat umum.
Ketika waktu semakin malam, korban meminta untuk diantar pulang. Namun, Agus beralasan kakinya sakit dan memaksa untuk beristirahat. “Dia bilang, ‘Aman kok sama saya mah. Saya juga nggak bakal apa-apain kamu, saya kan nggak punya tangan,’” ungkap korban.
Namun, Agus justru mengarahkan korban ke jalan kecil dan sepi, lalu menunjukkan sebuah rumah untuk beristirahat. Korban terus meminta untuk pulang, tetapi Agus tetap memaksa.
Akhirnya, korban mengikuti permintaan Agus dan pergi ke sebuah homestay. Dalam kondisi bingung dan pikirannya kosong, korban mengaku menuruti perintah Agus yang meminta untuk mengunci kamar.
Berdasarkan cerita salah satu korban, Agus Buntung bahkan mengancam bahwa jika ada warga yang melihat mereka, korban akan dipaksa menikah dengan pelaku. Selain itu, Agus mengklaim memiliki keluarga di kepolisian yang bisa menahan korban jika menolak menuruti kemauannya.