Kisah Operasi Senyap Hantu Laut TNI Selamatkan MV Sinar Kudus dari Bajak Laut Somalia

Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Suhartono
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Kapal MV Sinar Kudus dengan muatan nikel PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1 triliun lebih sempat dibajak perompak Somalia di Teluk Aden, Somalia pada Rabu, 16 Maret 2011 silam.

Saat diserbu kelompok bajak laut, MV Sinar Kudus yang membawa total 20 anak buah kapal (ABK) sedang melakukan perjalanan menuju Belanda.

ABK kapal berhasil dibebaskan pada Minggu, 1 Mei 2011 usai pasukan elit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih dikerahkan ke lokasi.

Salah satu perwira TNI yang terlibat dalam pembebasan sandera MV Sinar Kudus adalah Mantan Komandan Korps Marinir, Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Suhartono.

VIVA Militer: MV Sinar Kudus dikawal KRI Yos Sudarso dan KRI Halim Perdanakusuma

Photo :
  • Puspen TNI

Jenderal bintang 3 itu mengatakan bahwa, tugas pembebasan sandera MV Sinar Kudus diterimanya usai dilantik sebagai Komandan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) atau yang dikenal dengan Hantu Laut.

“Pagi saya serah terima (jabatan) malam terima berita pembajakan. Langsung malam itu juga saya kumpulkan para perwira saya untuk membuat perencanaan cepat,” ujar Letjen Suhartono melalui YouTube Puspen TNI dilihat Selasa, 10 Desember 2024.

Keesokan harinya, Suhartono dipanggil oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) untuk menyiapkan pasukan. Pasukan tersebut kemudian diminta menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh presiden Suhartono mendapat tiga arahan.

Menhan Sjafrie Gelar Pertemuan Bilateral dengan Menteri Pertahanan Jepang, Bahas 4 Poin Kerjasama Strategis

“Pertama selamatkan seluruh sandera, kedua rebut kembali MV Sinar Kudus, ketiga bila diperlukan aksi militer, laksanakan pendaratan ke pantai untuk menunjukkan bahwa kita punya kedaulatan, harga diri kita tidak bisa diinjak-injak,” ungkapnya.

VIVA Militer: Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono

Photo :
  • Youtube
Tambah Lagi, Oknum TNI yang Terlibat Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak Jadi 3 Anggota

Suhartono menyebut gerakan dan persiapan tugas ini dilakukan dengan senyap demi keselamatan sandera. “Kalau pembajak tahu kita mengirim pasukan ke sana, mungkin para sandera tidak akan selamat,” kata dia.

Kemudian, lanjutnya, TNI mengirim KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma lebih dulu menuju Kolombo, Sri Lanka. Mereka tiba pada Selasa 29 Maret 2011. Adapun, Satgas Merah Putih baru sampai di Somalia pada 4 April 2011.

Menhan Sjafrie Terima Kunjungan Kehormatan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen

“Pada saat itu memang kayaknya pemerintah nggak berbuat apa-apa, padahal kita udah melaksanakan kegiatan ini. Media kan juga ngomong ‘wah ini ngapain aja pemerintah’ padahal kita udah aksi,” sambungnya.

Suhartono mengatakan, misi saat itu terbilang sulit karena harus mencari satu kapal di tengah luasnya lautan. Berbekal informasi intelijen mereka baru mengetahui bahwa MV Sinar Kudus sedang menuju salah satu perkampungan perompak yang dihuni lebih dari seribu orang.

Setelah mengetahui keberadaan MV Sinar Kudus, TNI langsung menurunkan tiga unit Sea Reader atau kapal taktis untuk melakukan pengejaran. Saat itu, kata Suhartono, kondisi ombak sangat tinggi.

“Saya di Sea Rider 1, kemudian di Sea Rider 2 ada Letkol Bramantyo sekarang jadi Danpus Kopaska, kemudian Sea Rider 3 ada Kolonel Samson Sitohang, sekarang jadi ajudan Presiden,” ungkapnya.

Saat ombak tinggi, dia menyebut cukup kesulitan mengejar MV Sinar Kudus. Sebab perlu kehati-hatian “Laut bukan habitat normal kita, mungkin di darat jago dan kuat, tapi kalau di laut, begitu naik Sea Rider bisa saja mabuk,” tegasnya.

Berkat pengalaman dan kekompakan prajurit, Suhartono dan kawan-kwan berhasil merebut kembali MV Sinar Kudus dari tangan bajak laut Somalia. ABK MV Sinar Kudus yang telah diselamatkan tiba di Indonesia pada Sabtu 7 Mei 2011 dalam kondisi sehat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya