7 Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Muda di Kali Cisadane, Motif Pelaku Sakit Hati

Kasus Pembunuhan Wanita di Kali Cisadane.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Kabupaten Tangerang, VIVA – Kasus pembunuhan Ita Kartika (22) yang ditemukan dengan kondisi separuh telanjang dan luka kepala akibat kekerasan di semak-semak pinggir Kali Cisadane, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu 4 Desember 2024, menjadi sorotan publik.

Polisi Tangkap Pria Ancam Bunuh Ibu dan Adik di Cililitan

Polres Metro Tangerang Kota berhasil menangkap pelaku kurang dari 12 jam setelah penemuan jasad korban. Seperti dirangkum VIVA, berikut fakta yang terungkap dari kasus ini:

1. Pelaku dan Korban adalah Rekan Kerja

Terungkap Motif Bapak dan Anak di Deliserdang Tikam Tetangga Hingga Tewas

Pelaku, berinisial INI (27), dan korban Ita Kartika diketahui bekerja di perusahaan yang sama di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang. Hubungan keduanya cukup dekat, sehingga sepulang kerja mereka sering bertemu dan pergi bersama.

"Pelaku berinisial INI (27) yang diketahui sebagai rekan kerja korban," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di Tangerang Jumat 6 Desember 2024.

Bapak dan Anak di Deliserdang Tikam Tetangga Hingga Tewas, Pemicunya Hal Sepele

2. Motif: Sakit Hati karena Perkataan Korban

Ilustrasi mobil polisi.

Photo :
  • Antara

Motif pembunuhan ini terbilang tragis. Pelaku mengaku sakit hati dengan komentar korban yang dianggap menghina penampilannya. Korban sempat menyebut pelaku tidak pernah merapikan rambut, berkulit hitam, dan sulit mendapatkan pasangan jika tidak dijodohkan.

"Untuk motif sementara dari pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban," ujar Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

3. Pembunuhan Dilakukan dengan Perencanaan

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku mengajak korban ke pinggir Kali Cisadane dengan alasan ingin berfoto-foto. Namun, pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut. Saat korban lengah, pelaku memukul kepalanya dengan kayu, lalu menyeret tubuh korban ke semak-semak.

"Akibat perkataan tersebut, pelaku merasa sakit hati dan mengajak korban ke pinggir Kali Cisadane, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang (TKP) untuk berfoto-foto," kata Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

"Korban sempat melawan dan meronta, tapi pelaku yang sudah gelap mata membekap mulut korban, kemudian memukuli wajah korban menggunakan tangan kosong. Mengetahui korban tak bergerak pelaku kemudian pelaku menyeret tubuh korban ke semak-semak dan pergi meninggalkan korban menggunakan sepeda motor milik korban," tambahnya.

Ilustrasi diborgol

Photo :
  • canada.com

4. Kecepatan Polisi dalam Menangkap Pelaku

Tim gabungan Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Unit Reskrim Polsek Jatiuwung, dan Polsek Pakuhaji bergerak cepat. Dalam waktu kurang dari 12 jam, pelaku berhasil diringkus setelah penyelidikan intensif dan interogasi saksi-saksi.

5. Barang Bukti: Sepeda Motor yang Digadai

Salah satu petunjuk penting dalam penyelidikan adalah sepeda motor korban yang digadai oleh pelaku kepada teman mereka. Setelah mendalami informasi ini, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.

"Saat diinterogasi keterangan pelaku INI selalu berubah-ubah, hingga akhirnya kami melakukan pendalaman. Dan menemukan teman korban yang menerima gadai sepeda motor korban. Akhirnya pelaku mengakui perbuatannya membunuh korban karena sakit hati," ujarnya.

6. Pasal Berat yang Menjerat Pelaku

Ilustrasi garis polisi.

Photo :
  • Pixabay

Pelaku dijerat dengan beberapa pasal berat, termasuk Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana) yang ancaman hukumannya adalah penjara seumur hidup atau hukuman mati. Selain itu, pelaku juga dijerat dengan Pasal 338 KUHP (pembunuhan) dan Pasal 365 ayat (3) KUHP (pencurian dengan kekerasan).

7. Peran Warga dalam Mengungkap Kasus Ini

Penemuan jasad korban oleh warga yang hendak memancing menjadi titik awal pengungkapan kasus ini. Kepekaan warga dalam melaporkan kejadian tersebut sangat membantu polisi untuk segera memulai investigasi.

Kasus ini menunjukkan pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi yang baik dalam hubungan antar manusia. Selain itu, kecepatan dan koordinasi aparat penegak hukum patut diapresiasi dalam mengungkap kejahatan ini. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan ketenangan.

Ilustrasi tersangka kasus kejahatan diborgol

Pembunuh Bocah 5 Tahun Terbungkus Sarung Ternyata Orang Tuanya Sendiri

Pembunuh Bocah 5 Tahun Terbungkus Sarung Ternyata Orangtuanya Sendiri

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025