Dedi Mulyadi Kasih Modal Usaha Rp 20 Juta untuk Pedagang Es Teh yang Dimaki Gus Miftah: Empati Aja

Dedi Mulyadi Kasih Modal Usaha Rp 20 Juta untuk Pedagang Es Teh yang Dimaki Gus
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA –  Dedi Mulyadi menelepon penjual es teh viral yang dihina oleh Gus Miftah. Uluran tangan tidak ada maksud apapun selain bentuk empati.

Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berdakwah, Jaga...

Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagan es teh menjadi perbincangan hangat di media sosial. Netizen kompak mengecam keras kalimat hinaan yang diucapkan pendakwah kontroversial kepada Sunhaji.

Artis-artis kompak mengulurkan tangan kepada Sunhaji. Donasi yang diberikan pun beragam dari uang tunai, beasiswa pendidikan untuk kedua anak Sunhaji hingga umrah gratis.

Sempat Diolok-olok Gus Miftah, Begini Momen Bahagia Sunhaji Penjual Es Teh saat Umrah Bersama Keluarga

Seakan tak mau ketinggalan, Dedi Mulyadi langsung menelepon Sunhaji. Kang Dedi memulai percakapan dengan berkenalan satu sama lain dan bertanya rutinitas Sunhaji.

Penjual es teh yang viral usai dihina Gus Miftah

Photo :
  • Instagram
Santri Pesantren Ora Aji Bela Gus Miftah: Karakter Beliau Ceramah Memang Kasar, Tapi Baik Banget

Dalam panggilan video, Kang Dedi mengatakan dirinya dekat secara personal dengan Gus Miftah. Mungkin. Bahkan, beberapa kali ikut pengajian Gus Miftah dan salah satunya yang diselenggarakan di Kebumen, Jawa Tengah.

Dedi mengungkapkan kaget dengan peristiwa viral tersebut lantaran sempat bertemu dengan Gus Miftah tepat dua hari sebelum viral. Dedi memberi pengertian ke Sunhaji bahwa pendakwa sekaligus Utusan Khusus Presiden itu memiliki gaya bercanda yang 'unik'.

"Lagi khilaf dan memang biasa canda sih kalau ke saya juga begitu. Ke saya juga begitu canda, cuman yang ini agak rame," ujar Dedi yang dikutip dari akun TikTok @dedimulyadiofficial pada Kamis (5/12/2024).

Sunhaji menolak saat Dedi Mulyadi bertanya terkait kronologi insiden viral itu. Pedagang es teh menganggap permasalahanya dengan Gus Miftah sudah selesai dan kedua pihak sudah saling minta maaf dan memaafkan.

Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh saat acara pengajian sebenarnya terjadi pada tanggal 25 November 2024. Tepat dua hari menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 secara serentak di Indonesia.

Bakal calon gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Calon gubernur dengan suara terbanyak di Pilgub Jawa Barat menanyakan perasaan Sunhaji setelah kejadian tersebut. Dengan legowo, Sunhaji menuturkan tidak merasa sedih,kesal atau menaruh dendam kepada Gus Miftah.

"Nggak, saya nggak merasa tersinggung. Saya cuma cari nafkah," ujar Sunhaji.

Lebih lanjut, Dedi menanyakan raut wajah termenung Sunhaji yang juga banyak diperbincangkan warganet. Penjual es teh itu menuturkan sedih karena es nya belum laku.

"Tengok kanan-kiri, (sedi) nggak ada yang beli," jawab Sunhaji.

Pernyataan Sunhaji membuat Kang Dedi menyimpulkan bahwa pedagang es itu sedih bukan karena kalimat Gus Miftah melainkan karena belum ada yang beli. Sama seperti beberapa public figure lain, Dedi memberikan sedikit rezeki kepada Sunhaji yang dapat dipergunakan sebagai modal usaha.

"Ini saya nitip Rp 20 juta untuk modal usaha jualan es atau jualan apa saja terserah. Saya nitip," kata Kang Dedi.

Mendengar hal tersebut, seketika terbit senyum di wajah pria paruh baya itu. Pada sesi video call, calon orang nomor satu di Jawa Barat itu menanyakan keberadaan istri Sunhaji.

Sunhaji lalu menghampiri istri tercinta dan memberikan gawainya supaya Kang Dedi bisa melihat. Kang Dedi mengucapkan terima kasih kepada istri Sunhaji karena sudah setia menemani sang suami.

Dedi menyambut baik niat istri Sunhaji yang ingin menggunakan donasi darinya untuk membuka warung kelontong. Dedi merasa uang Rp 20 juta sangat cukup untuk jenis usaha tersebut.

"Kita sudah menghubungi pedagang es yang lagi rame. Saya tidak punya maksud apa-apa. Tapi menyampaikan sebuah pesan moral dan rasa empati saja. Mungkin dua hari ini mendapat berkah dari sebuah peristiwa," pungkas Dedi Mulyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya