Gus Miftah Temui Langsung Penjual Es Teh, Minta Maaf Atas Ucapan Kasarnya
- VIVA/Uki Rama
Jakarta, VIVA – Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Maulana Habiburrahman, kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya melontarkan perkataan kasar kepada seorang pedagang es teh saat mengisi pengajian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat Gus Miftah yang tengah berdakwah di hadapan jamaah menunjuk seorang pedagang es teh yang tengah menjajakan dagangannya. Dengan nada tinggi, Gus Miftah bertanya kepada pedagang tersebut.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual gobl*k," ujarnya sambil disambut sorakan sebagian jamaah.
Pernyataan Gus Miftah yang dianggap tidak pantas tersebut menuai kecaman dari berbagai kalangan. Netizen ramai-ramai mengecam tindakan Gus Miftah yang dinilai telah mempermalukan seorang pedagang kecil di depan umum.
"Tatapan mata penjualnya menahan kecewa, emosi dan malu. Penjual es teh ini kena prank Gus Miftah gak jadi borong esnya…. Malah maki si penjual es 'ya sana dijual GOBL*K," tulis akun @Lone_Lynx__ di media sosial X.
Usai video tersebut viral di media sosial, Gus Miftah akhirnya buka suara atas kegaduhan yang ia perbuat hingga harus menerima kecaman dari banyaknya netizen.
Dalam pernyataannya, ia mengaku hanya bercanda telah melontarkan kata-kata kasar kepada penjual es teh tersebut.
“Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun,”ujar Gus MIftah.
Melihat situasi yang gaduh ini, Gus Miftah akan meminta maaf secara langsung oleh penjual es teh. Ia berharap permintaan maafnya nanti akan diterima baik oleh pihak yang bersangkutan.
“Kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” ucapnya.
“Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini yang merasa terganggu dengan candaan saya. Untuk itu saya meminta maaf,” lanjutnya.
Bagi Gus Miftah, kejadian ini merupakan suatu pembelajaran baginya yang harus lebih siaga dalam melontarkan perkataan apa pun, terlebih saat berada di depan umum.
“Hal ini juga merupakan introspeksi pada saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan umum,” katanya.