Viral! Mahasiswa ITS Tempuh 80 Km Setiap Hari Jualan Ayam Geprek Demi Biaya Kuliah

Mahasiswa ITS Tempuh 80 Km Setiap Hari Jualan Ayam Geprek Demi Biaya Kuliah
Sumber :
  • TikTok @sapirebahan

Surabaya, VIVA – Video seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang rela menempuh jarak 80 kilometer setiap hari untuk berjualan ayam geprek sambil kuliah. Sosok yang menjadi perbincangan hangat tersebut Bima Saputra, atau yang akrab disapa Bimbim.

Resep Ayam Geprek Pedas Gurih, Cocok untuk Ide Jualan

Setiap hari, Bimbim melakukan perjalanan dari Mojokerto ke kampusnya di Surabaya menggunakan kereta dan bus. Tak hanya itu, ia juga harus berjalan kaki dan berganti moda transportasi sejauh 7,5 kilometer hingga tiba di kelasnya. Dalam perjalanannya, ia menenteng dua tas berisi nasi ayam geprek seberat 7 kilogram yang merupakan hasil olahan sang ibu.

Bimbim mengaku sempat merasa malu ketika pertama kali menjual ayam geprek kepada teman-teman kampusnya. Namun, demi membantu perekonomian keluarga dan memenuhi kebutuhan kuliah, ia berhasil mengatasi rasa malu tersebut.

Kegigihan Yudi Efrinaldi Bikin Es Gak Beres Jadi Beres

"Awalnya sih pasti ada ngerasa malu, tapi lama-lama menyadari kalau emang lagi jalanin usaha, jadi nggak perlu malu-malu lah," ujar Bimbim saat diwawancarai di kanal YouTube TransTV.

Satpol PP Evakuasi Bayi yang Terjatuh saat Penertiban PKL di Kali Tanah Abang

Dalam sehari, Bimbim membawa 25 hingga 35 kotak nasi ayam geprek yang dijual seharga Rp10 ribu per kotak. Selain menjual, ia juga membantu ibunya mempersiapkan makanan mulai dari memotong daun pisang hingga memasukkan nasi ke dalam kotak.

Kisah inspiratif Bimbim viral hingga diundang ke acara televisi. Ia mengaku tidak menyangka usahanya mendapat perhatian begitu luas.

"Kaget banget (viral). Padahal awalnya cuma ingin promosi ke fakultas lain aja biar beli, eh malah viral," ungkapnya.

Bimbim, yang berhasil masuk ITS melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi sederhana.

Sang ayah bekerja sebagai buruh pabrik, sementara ibunya adalah pedagang ayam geprek. Dengan segala keterbatasan, Bimbim tetap semangat menjalani peran sebagai mahasiswa dan pedagang untuk membantu keluarganya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya