Lansia Gantung Diri di Bekasi Tinggalkan Surat Wasiat, Isinya Bikin Nyesek: Badan Pada Sakit

Lansia Gantung Diri di Bekasi Tinggalkan Surat Wasiat, Isinya Bikin Nyesek
Sumber :
  • Istimewa

Bekasi, VIVA – Seorang lansia, MM (77) asal Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat ditemukan tewas gantung diri pada Minggu, 24 November 2024.

Soroti Banyak Bunuh Diri karena Pinjol, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Benahi Regulasi

Di lokasi kejadian ditemukan secarik kertas berisi surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban sebelum mengakhiri hidupnya.

Dalam surat wasiat tersebut, korban mengeluh sejumlah bagian di tubuhnya terasa sakit dan tidak memiliki uang untuk berobat.

Kasus Bunuh Diri Marak gegara Pinjol Ilegal, Puan Minta Pemerintah Punya Langkah Konkret

Ilustrasi garis polisi

Photo :
  • VIVA / Dani (Bekasi)

Dalam surat itu, korban juga berpesan kepada kedua anaknya agar selalu mengirimkan doa. Korban menyampaikan permintaan maaf lantaran nekat akhiri hidup dengan cara gantung diri.

Deretan Kasus Bunuh Diri Terkait Pinjol di Indonesia Sepanjang 2024, Terbaru Satu Keluarga Tewas di Ciputat

“Badan pada sakit. Mau berobat ga ada uang. Buat makan aja susah. Lebih baik pulang. Fahrul, Frirsca maafin papa. Kalau bisa kirim fateha setiap habis magrib. Papa sayang kalian,” demikian bunyi surat wasiat tersebut, dilihat melalui unggahan akun X @MS_NOBODY_REAL, Selasa, 26 November 2024 sore.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan, Iptu Kukuh Setio Utomo membenarkan bahwa MM nekat mengakhiri hidup karena sakit dan tak memiliki uang untuk berobat.

“Putus asa karena sakit komplikasi,” ujar Iptu Kukuh, kepada awak media Selasa, 26 November 2024.

Iptu Kukuh mengungkap, sebelum tewas, MM sempat melakukan percobaan bunuh diri. Namun, aksinya dapat dicegah.

“Korban sudah dua kali berusaha bunuh diri,” kata dia.

Ilustrasi lokasi gantung diri

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Iptu Kukuh menyampaikan, dalam surat wasiatnya, korban meminta agar jenazahnya tak dibawa ke rumah sakit. Korban meminta agar kabar kematiannya diberitahu kepada anak-anaknya.

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap jasad korban, merka menerima kematian korban,” pungkas Iptu Kukuh.

Informasi dalam artikel ini tidak dibuat untuk menginspirasi siapapun melakukan perbuatan yang sama. Bila Anda mengalami depresi hingga muncul keinginan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya