Miris! Lihat Tempat untuk Donasi Baju Malah Dijadikan Tempat Sampah, Warganet: Indonesia Darurat Membaca

Tempat Donasi Pakaian Dijadikan Tempat Sampah oleh Masyarakat
Sumber :
  • Media sosial X @cryochiroo

VIVA – Sebuah insiden yang memprihatinkan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya ada kejadian tempat donasi baju yang seharusnya digunakan untuk menyalurkan pakaian layak malah dijadikan tempat sampah.

Farhat Abbas Ancam Laporkan Donatur Agus Salim, Ada Apa?

Kejadian tersebut menjadi sorotan setelah unggahan di platform media sosial X oleh akun @cryochiroo. Dia membagikan ceritanya itu sembari menghadirkan bukti berupa foto yang terlihat bahwa tempat tersebut adalah khusus donasi pakaian, namun digunakan tempat sampah.

Ilustrasi tempat sampah penuh kertas

Photo :
  • superstock.com
Tanggapi Polling Uang Donasi yang Dibuat Denny Sumargo, Farhat Abbas: Itu Mau Cari Gara-gara Sama Saya

"Indonesia boro-boro baca buku, baca tulisan yang sebesar ini aja enggak bisa, emang penempatan dan design dari kotak tersebut juga bisa disalahkan,” tulis akun @cryochiroo, dikutip VIVA Jum'at 22 November 2024.

Tentu situasi ini sangat memprihatinkan mengingat kotak donasi dirancang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, namun justru tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Farhat Abbas Sebut Agus Salim Stress Karena Hujatan Netizen

"Tapi kita sebagai masyarakat Indonesia yang punya mata bisa mencoba untuk memanfaatkan 100 persen kemampuan mata kita untuk melihat dan membaca bahwa kotak tersebut buka kotak sampah,” tambahnya.

Perlu diketahui, pada tahun ini UNESCO mencatat bahwa indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen. Artinya dari catatan terebut bisa dikatakan dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Bahkan dari halaman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) juga pernah merilis hasil riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu.

Dalam riset tersebut, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Tentu adanya kejadian tersebut, banyak warganet yang berkomentar. Beberapa dari mereka mengakui bahwa memang Indonesia darurat membaca.

"Kejadian ini membuat Indonesia memang benar darurat membaca," tulis scoobaedo dalam unggahan tersebut.

"Normalisasikan baca benar-benar di tempat umum. Membaca enggak bikin keliatan norak ko, malahan bagus jadi tau itu fungsinya buat apa," tulis @sirkumbang.

"Jujur kesel banget sama orang Indonesia yang malas membaca. Tulisan se besar itu kenapa enggak ke baca," tulis akun @bebeklac di unggahan yang sama.

Kejadian ini menjadi cerminan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam hal literasi fungsional dan kesadaran sosial. Diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan masyarakat semakin peduli terhadap budaya membaca.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya