Petugas Lapas yang Viralkan Napi Pesta Narkoba Dituding Pakai Narkoba, Begini Klarifikasinya!

Viral Petugas Lapas di Mutasi Usai Viralkan Napi Pesta Sabu Lapor Presiden
Sumber :
  • Istimewa

Ogan Ilir, VIVA – Robby Ardiyansyah, seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Sumatera Selatan, akhirnya angkat bicara terkait tudingan dirinya positif menggunakan narkoba setelah memviralkan video dugaan pesta narkoba para narapidana.

Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Kepala Sekolah usai Protes Toilet Sekolah Bayar

Dalam video klarifikasinya, Robby menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan telah mencemarkan nama baiknya.

“Tolong Bapak jelaskan, buktinya mana? Positif apa? Kenapa Bapak tidak langsung tunjukkan ke media, berikan info, apakah saya positif sabu, ekstasi, metamin atau amfetamin atau marijuana? Saya benar positif, tapi positif benzo," jelas Robby.

Debat Pilgub Jateng, Ahmad Luthfi Soroti Kelompok Rentan

Benzodiazepin yang terdeteksi dalam tes urine milik Robby adalah obat penenang yang dikonsumsinya berdasarkan resep dari dr. Abdullah Shahab di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar. Obat tersebut diperlukan untuk mengatasi gangguan psikis yang pernah ia alami.

Ilustrasi narkoba.

Photo :
  • dok. Pixabay
Siksa Kubur Dominasi FFI 2024 Borong 17 Nominasi, Joko Anwar: Itu Anugerah!

Tudingan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan, Mulyadi, yang menyebut Robby masih kecanduan narkoba saat bertugas di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Baturaja, tempatnya dimutasi.

Robby mengaku kecewa karena mutasi itu ia terima setelah mengungkap dugaan narapidana menggelar pesta narkoba dengan musik remix.

Meski merasa difitnah, Robby tetap menunjukkan kecintaannya terhadap institusi pemasyarakatan. Ia mengaku mempublikasikan video itu demi membenahi citra Lapas dan menegakkan kebenaran.

"Saya sebar video ini demi Lembaga Pemasyarakatan yang saya cintai. Semoga lembaga ini harum dan dipercaya 100 persen oleh masyarakat," ungkapnya.

Robby juga meminta agar perhatian publik dialihkan pada isi video yang memperlihatkan adanya peredaran handphone dan narkoba di Lapas, bukan pada masa lalunya. Ia mengakui bahwa dirinya pernah menjalani rehabilitasi psikis di masa lalu, namun kini sudah berubah dan berkomitmen memberikan dedikasi terbaik untuk negara.

Di tengah tekanan dan kontroversi yang ia alami, Robby berharap klarifikasinya dapat membawa titik terang dan keadilan.

"Saya pernah di Ernaldi Bahar, berobat psikis saya. Tapi itu masa lalu, sekarang saya sudah berubah dan ingin memberikan (dedikasi) pada negara," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya