Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang

Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang
Sumber :
  • Instagram @fakta.indo

Pamekasan, VIVA – Viral di media sosial, aksi nekat seorang bocah SD berusia 11 tahun menyetir mobil pikap dan mengangkut puluhan temannya yang masih mengenakan seragam sekolah pramuka.

Menteri PU Mau Koordinasi dengan KPK soal LHKPN Dedy Mandarsyah

Bocah SD yang diketahui bernama Muhammad Asgofur Rega asal desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura menghebohkan publik dengan aksinya itu.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat 8 November 2024 hingga kemudian videonya itu viral di media sosial.

Viral Acara Komunitas Motor CB Nganjuk Bikin Mobil Artis Rusak dan Mini Market Rugi

Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @fakta.indo, Asgoruf santai mengendarai mobill pikap Mitsubishi L300, ia mengangkut dengan dua orang teman di depannya dan puluhan teman lainya di bagian bak belakang yang terdiri dari siswa dan siswi.

Usai video bocah di bawah umur yang nekat membawa mobil pikap itu, Kasat Lantas Polres Pamekasan, AKP Bagus Wijayanarko mengatakan pihaknya telah menindak pemilik mobil pikap Mitsubishi L300.

Mengejutkan Lihat Isi Garasi Anak Bos Tukang Roti yang Aniaya Karyawan

“Kami menilang mobil yang dikendarai anak tersebut. Selain membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, dia juga tidak memiliki SIM," kata AKP Bagus.

Pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar aksi berbahaya itu tidak kembali terulang.

"Kami melakukan edukasi agar tidak terulang kembali dan saya berterima kasih kepada masyarakat yang telah peduli pada adik-adik yang membawa kendaraan di bawah umur," tutup AKP Bagus.

Video Asgofur mengendarai mobil pikap sontak menuai beragam reaksi dari netizen, sebagian mengatakan kondisi tersebut disebutnya miris karena kurangnya edukasi dari  orang tua terutama pemilik mobil.

"Pentingnya penyuluhan dan pengarahan dari aparat terkait tentang rambu-rambu lalu lintas terhadap masyarakat secara berkala, untuk meminimalisir pelanggaran yang bisa mendatangkan malapetaka," tulis komentar dari akun  @bundayiyi.

"Jangan budayakan yang tidak wajar menjadi wajar," kata @andisafari1989.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya