Viral Guru VC Polwan karena Tak Berani Tegur Murid yang Bertengkar

Viral Guru VC Polwan karena Tak Berani Tegur Murid yang Bertengkar
Sumber :
  • Instagram/lambe_turah

Sumatera Utara, VIVA – Media sosial dihebohkan dengan momen lucu tentang guru yang meminta bantuan seorang polisi wanita (Polwan) untuk menegur murid-muridnya yang sedang bertengkar di sekolah. Aksi ini dilakukan melalui panggilan video atau video call (VC).

Coding Bakal Diajarkan di SD, Mendikdasmen: Bukan Pelajaran Wajib

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah, terlihat beberapa guru yang tampaknya merasa ragu untuk langsung menegur murid-murid yang berseteru. Diduga, para guru ini khawatir akan dilaporkan ke pihak berwenang oleh orang tua murid, mengingat beberapa kasus di mana tindakan guru mendapat respons negatif dari orang tua.

Ilustrasi siswa sekolah dasar, siswa SD, murid sekolah dasar, murid SD

Photo :
  • Antara
Respons Kapolri soal Gibran Dorong UU Khusus untuk Lindungi Guru dari Kekerasan

Karena situasi ini, guru tersebut akhirnya meminta bantuan seorang Polwan melalui panggilan video untuk mendamaikan kedua murid laki-laki Sekolah Dasar (SD) yang sedang bertengkar. Polwan yang dihubungi ini langsung berbicara kepada murid-murid tersebut untuk menegur dan meminta mereka berhenti bertengkar.

Dalam video, wajah kedua murid tampak tegang dan sedikit ketakutan saat Polwan berbicara kepada mereka dari layar ponsel milik guru. Sementara itu, guru-guru di sekitar mereka terlihat tertawa melihat ekspresi kaget dan gugup dari anak-anak tersebut. 

Menteri Abdul Mu'ti Bahas Ini dengan Kapolri

Viral Guru VC Polwan karena Tak Berani Tegur Murid yang Bertengkar

Photo :
  • Instagram/lambe_turah

"Jadi ceritanya mereka berantem, jadi daripada dilapor polisi, mending kita lapor duluan," tulis keterangan yang ada di dalam video tersebut dikutip pada Kamis, 7 November 2024. 

Reaksi warganet terhadap video ini sangat beragam. Banyak yang memuji ide kreatif para guru dalam menangani situasi dengan bijak tanpa memicu keributan. Beberapa komentar menunjukkan rasa kagum terhadap cara para guru menangani insiden ini.

“Good idea sih ketimbang guru insiatif sendiri pisahin murid yang lagi berantem, ujungnya dilaporkan sama ortu murid, mending telepon aja polisi ya langsung.”

“Kalo ortunya masih ga ngerti juga, suruh anaknya ngedidik sendiri di rumah.”

“Hati hati ortu anak ga terima, lapor, dihukum, ah sudahlah.”

“Keren nih Bu guru untung aja ini Bu guru punya temen Polwan.”

“Boleh juga nih idenya, guru-guru lain bisa coba punya kontak Polwan untuk kasus seperti ini.”

Unggahan ini menjadi pengingat bahwa menghadapi anak-anak dengan pendekatan yang bijaksana dan kreatif dapat menciptakan efek jera tanpa perlu konflik. Para guru ini berhasil menunjukkan bahwa ketegasan bisa hadir dengan cara yang lebih ramah, sehingga suasana tetap kondusif dan murid-murid belajar bertanggung jawab atas tindakannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya