Rumah TikToker Ini Didatangi Anak-Anak untuk Diminta Uang, Mental 'Ngemis' Gara-Gara TikTok?
- Dok. Pribadi
Jakarta, VIVA – Fenomena unik terjadi pada seorang TikToker terkenal, Medy Renaldy, yang rumahnya didatangi oleh sekelompok anak-anak tak dikenal pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024.
Anak-anak tersebut secara tiba-tiba meminta uang kepada Medy, sebuah kejadian yang membuatnya terkejut dan bertanya-tanya tentang perubahan perilaku di masyarakat akibat pengaruh konten di media sosial.
Dalam unggahannya di TikTok, Medy mengungkapkan bahwa anak-anak itu datang sekitar pukul 07.30 pagi dan menggedor gerbang rumahnya.
"Kemarin, hari Sabtu pagi jam 07.30 pagi. Di depan rumah gua, anak-anak kecil setengah lusin, mereka dateng dan gedor-gdor. 'Bang Medy minta duit'," ujar Medy dalam video yang ia unggah di akun TikTok miliknya.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan di benaknya tentang alasan di balik keberanian anak-anak itu untuk meminta uang kepada orang yang tidak mereka kenal.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata salah satu anak dari rombongan tersebut merupakan tetangga Medy. Anak tersebut mengajak teman-temannya untuk mendatangi rumah Medy dengan harapan mendapatkan uang atau mainan.
"Ternyata tetangga, tapi dia bawa temen-temen yang lain. Dia pagi-pagi buta ke rumah gua terus pas dibuka minta duit sama minta mainan," ungkap Medy.
Medy pun merasa heran dengan perubahan perilaku anak-anak yang kini lebih mudah meminta-minta kepada orang dewasa.
Medy dan sahabatnya, Jerome Polin, mengaitkan fenomena ini dengan tren yang muncul di TikTok, di mana beberapa TikToker kerap memberikan uang secara cuma-cuma kepada pengikut mereka. Mereka menilai bahwa perilaku ini berisiko menumbuhkan mental "pengemis" pada generasi muda, yang jadi terbiasa meminta-minta demi memperoleh hadiah atau uang.
"Ini merusak mental banget, hanya dengan follow. Menurut aku itu jahat sih. Itu lu menjual kemiskinan," tutur Jerome.
Fenomena ini mengundang diskusi di kalangan warganet yang juga merasa khawatir terhadap dampak sosial dari tren semacam ini. Beberapa pengguna media sosial berharap agar kreator konten tidak lagi memberikan uang kepada anak-anak secara cuma-cuma.