Menegangkan, Momen Jenderal Bintang 1 TNI AU Usir Lockheed C-5 Galaxy Milik AS dari Indonesia

Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Wastum
Sumber :
  • YouTube/Andika Perkasa

Jakarta, VIVA – Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Wastum membagikan kisahnya saat mencegat Lockheed C-5 Galaxy, pesawat angkut militer Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

Latihan Angkasa Yudha 2024, KSAU Marsekal TNI Tonny Harjono Tinjau Wargaming

Kisah tersebut disampaikan Wastum melalui YouTube Jenderal Andika Perkasa saat ia masih menjabat Komandan Komando Sektor III Koopsud III pada 7 Juli 2022 silam.

“Selama bertugas, saya pernah menjalankan misi intercept pesawat milik Amerika, C-5 Galaxy, yang sedang menuju Diego Garcia di Samudera Hindia,” ujar Marsma Wastum, seperti dilihat Rabu, 23 Oktober 2024.

KSAU ke Prajurit Matra Udara: Jaga Netralitas TNI di Pilkada Serentak 2024

Lockheed C5 Galaxy

Photo :
  • wikipedia

Saat itu ia diperintahkan melakukan intercept menggunakan pesawat tempur F-16  lantaran pesawat AS berbadan bongsor itu melintas di wilayah Indonesia tanpa pemberitahuan.

TNI AU Gelar Latihan Besar-besaran, Pertahanan Siber hingga Perlindungan IKN Akan Disimulasikan

Marsma Wastum bercerita, saat itu pilot C-5 Galaxy menyampaikan bahwa seharusnya pesawat melalui rute Cina Selatan, namun akibat badai mereka terpaksa masuk ke Indonesia.

Dia menyebut percakapan itu terjadi di ketinggian 36 ribu kaki di atas Selat Makassar. Marsma Wastum mengaku kaget saat mendengar ternyata pesawat seberat 349 ton itu dikendalikan seorang perempuan.

Setelah berkomunikasi, akhirnya C-5 Galaxy milik AS pun diperbolehkan melintasi. Namun, selama berada di Indonesia Wastum terus melakukan pengawalan agar pesawat itu tak masuk ke Jawa Crossing.

Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Wastum

Photo :
  • YouTube/Andika Perkasa

“Kalau mereka mau ke Diego Garcia, enaknya lewat Jakarta. Tapi kita bayangin sampai ke atas lewat Selat Malaka, baru turun lagi. Itu jauh sekali emang,” ucap lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara (AUU) 1996.

Bagi Marsma Wastum, tugas ini merupakan salah satu momen paling menegangkan dan mendebarkan  lantaran harus berkomunikasi dengan negara lain.

“Momen itu sangat menegangkan karena melibatkan koordinasi dengan negara lain,” ungkap jenderal bintang 1 TNI AU itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya