Penjual Ayam Potong Dilabrak Pedagang Pasar Akibat Jual Harga Murah

Penjual Ayam Potong Dilabrak Pedagang Pasar Akibat Jual Harga Murah
Sumber :
  • Instagram @fakta.indo

Sleman, VIVA – Seorang penjual daging ayam yang dinamai Finz Broiler di Jl. Raya Tajem, Maguwoharjo, Sleman, menjadi sorotan setelah menjual daging ayam dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga pasar. 

Penjual itu menawarkan daging ayam seharga Rp 26 ribu per kilogram, yang mengundang reaksi keras dari para pedagang pasar di sekitarnya.

Para pedagang merasa bahwa tindakan penjual tersebut merugikan mereka karena mempengaruhi penjualan dan menciptakan persaingan harga yang tidak sehat.

Protes tersebut datang dari para pedagang di pasar tradisional, sebagian besar adalah ibu-ibu, yang merasa bahwa harga jual ayam yang terlalu rendah telah membuat pelanggan lebih memilih membeli dari penjual tersebut daripada di pasar.

Mereka berpendapat bahwa harga pasar untuk daging ayam seharusnya berada di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram, sehingga selisih harga di antara pedagang pasar dengan penjual tersebut sangat signifikan dan merugikan pendapatan mereka.

Seorang pedagang pasar yang ikut dalam protes mendesak penjual ayam untuk menghubungi bosnya.

"Juragan kamu mana? Ini punya sendiri atau juragan kamu? Ditelpon ke juragannya Mas, tolong," ujarnya dengan nada tegas.

Ilustrasi pasar modern.

Photo :
  • Dokumentasi Pasar Modern BSD.

Para pedagang menginginkan klarifikasi mengenai siapa yang bertanggung jawab atas penjualan daging dengan harga di bawah pasar tersebut.

Ia menambahkan bahwa penjualan dengan harga yang terlalu rendah berpotensi merugikan pedagang pasar tradisional.

Usai Viral, Petugas KSOP yang Tendang Dagangan Emak-emak di Pelabuhan Kendari Minta Maaf

"Kalau begini caranya ya kasihan pedagang di pasar. Jualan itu boleh, tapi dengan harga yang sama dengan pasar," lanjutnya.

Momen pedagang pasar tradisional melabrak penjual ayam potong ini terekam dalam akun Instagram @fakta.indo pada Jumat, 5 Oktober 2024.

Miris, Pedagang Lapak Diperas Rp80-100 Ribu Perhari oleh Preman dan Ormas

Salah satu netizen yang setuju dengan protes pedagang pasar menuliskan, "Harga jual yang terlalu murah bisa ngerusak harga pasaran. Kasian yang udah lama jualan di sana."

Namun, ada juga netizen yang berpendapat sebaliknya, "Kenapa harus diprotes? Kalau ada yang bisa jual lebih murah ya biarin aja. Konsumen kan juga butuh harga yang murah."

Ormas Pungli Rp300 Ribu ke Pedagang di Pasar Tumpah Merdeka Bogor, Warga: Meresahkan

Hingga saat ini, situasi di lapangan masih memanas, dengan para pedagang pasar menuntut adanya penegakan aturan yang lebih ketat terkait persaingan harga, sementara penjual ayam di Jl. Raya Tajem belum memberikan konfirmasi lebih lanjut.

Ilustrasi deflasi-pedagang cabai

RI Catat Deflasi 5 Bulan Beruntun, BPS Ungkap Mirip Fenomena Pasca-Krisis 1998

Indonesia telah mencatatkan deflasi selama lima bulan beruntun. Terbaru, pada September 2024 deflasi sebesar 0,12 persen secara month to month (mtm)

img_title
VIVA.co.id
1 Oktober 2024