Koalisi Pejalan Kaki Sebut Surabaya Darurat Fasilitas Transportasi Umum

Koalisi Pejalan Kaki Sebut Surabaya Darurat Fasilitas Transportasi Umum
Sumber :
  • Google Maps

Surabaya, VIVA – Koalisi Pejalan Kaki menyorot minimnya fasilitas transportasi umum di Surabaya, Jawa Timur. Mereka menilai tempat pemberhentian bus atau halte di kota ini sangat tidak layak.

Pramono Ingin JIS Seperti Old Trafford yang Terkoneksi dengan Transportasi Umum

Dilihat melalui unggahan akun Instagram @koalisipejalankaki, salah satu halte yang dinilai tidak layak berlokasi di Jalan Mayjen Jonosewojo, atau persisnya dekat Pakuwon Mall.

Pantauan VIVA melalui Google Street Sabtu, 28 September 2024 siang, halte tersebut hanya ditandai aspal yang diberi warna merah bertuliskan ‘Bus Stop’.

Zona-zona Ini yang Bikin Jalan Berbayar Elektronik Bisa Diterapkan di Jakarta
Cara Naik Transportasi Umum ke JIS Buat Nonton Konser Bruno Mars

Selain itu, ada juga dua buah besi warna kuning berukuran kurang lebih dua meter yang diletakkan di sisi kanan dan kiri halte, serta dua tempat sampah. Tidak ditemui adanya bangku untuk warga menunggu bus.

Di sisi kanan dan kiri halte terdapat taman yang ditumbuhi rumput dan tanaman hias. Pada taman itu ada papan imbauan agar warga tidak menginjak dan menduduki rumput.

Koalisi Pejalan Kaki berinisiatif menyediakan dua tempat duduk di halte tersebut. Tempat duduk berwarna oranye diletakkan di sana pada Jumat, 27 September 2024.

Mereka mengatakan, bangku tersebut disediakan agar warga tidak lagi duduk di jalan atau berdiri lama saat menunggu bus. Namun, sayangnya hanya berselang beberapa bangku tersebut hilang.

“Upaya menaruh bangku-bangku ini adalah upaya bersama, untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama warga yang kian hari, kian dilupakan dalam penyediaan fasilitas yang nyaman. Bahkan sekalipun upaya ini berbuah baik bagi warga, ternyata tetap masih saja ada yang tidak ingin itu berlangsung lama,” tulis Koalisi Pejalan Kaki.

“Surabaya darurat fasilitas transportasi umum. Hanya selang beberapa jam saja (6.00-11.00 WIB) bangku tersebut lenyap dan hilang entah kemana. Padahal upaya yang sudah dilakukan adalah hal baik. Banyak warga yang senang menikmati fasilitas swadaya tersebut,” sambung mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya