Benarkah Dosa Anak Ditanggung Orang Tua? Buya Yahya Beri Penjelasan Mengejutkan

Penceramah Buya Yahya.
Sumber :
  • Istiewa

Jakarta, VIVA – Dalam Islam, dosa merupakan perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan perintah Allah SWT. Setiap dosa yang diperbuat, diyakini akan mendapat ganjaran kelak.

Pelaku Penculikan Anak Modus Orang Tua Sakit di Tangsel Ditetapkan Tersangka

Sebagian Muslim meyakini bahwa dosa seorang anak yang belum menikah masih menjadi tanggungan orang tua. Ada juga yang meyakini bahwa orangtua tetap menanggung dosa anak-anak mereka sekalipun telah meninggal dunia. Lantas, apakah hal tersebut benar?


Source : VIVA/Andrew Tito-tangkapan layar

Selamat! Anisa Rahma Melahirkan Anak ke-3, Langsung Bocorin Nama dan Artinya

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan, tidak selamanya dosa anak ditanggung orangtua di akhirat kelak. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak.

Orangtua memiliki kewajiban mengenalkan anak dengan adab, akhlak dan syariat Islam. Dosa anak baru akan ditanggungkan kepada orangtua jika mereka tidak pernah diajarkan syariat Islam.

Miris, Anak 9 Tahun yang Diculik Pulang Sekolah Diduga juga Dicabuli

Buya Yahya memberi contoh, orangtua wajib mengajarkan anak sholat lima waktu, jika hal ini tidak pernah diajarkan, maka apabila anak meninggalkan sholat dosanya ditanggung orangtua.

“Anaknya tidak pernah sholat, sebab tidak pernah diajarkan,” ujar Buya Yahya di Youtube Al Bahjah TV, dilihat Jumat, 27 September 2024.

Di lain sisi, Buya Yahya menegaskan, pada dasarnya, Islam tidak mengenal ada dosa seseorang ditanggung orang lain.

“Jika anak sudah baligh (kondisi anak mencapai kedewasaan) dan melakukan dosa, maka dosa itu ditanggung sendiri, bukan ditanggung orangtua,” kata beliau.

“Dengan catatan, orangtua sudah mendidik, orangtua sudah mengantarkan ke tempat yang baik,” tegasnya.

Enam pemuda dalam keadaan mabuk berboncengan diamankan polisi

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar

Di sisi lain, banyak dijumpai orangtua yang sudah mendidik anaknya dengan benar, namun si anak tetap bermaksiat hingga meninggalkan sholat. Jika kondisinya seperti ini, maka dosa tetap ditanggung anak.

“Ada orang mendidik anaknya sudah benar, tapi anaknya masih badung, maka orang itu nggak dosa karena sudah mendidik dengan maksimal. Anaknya masih melakukan keharaman, gak dosa, karena sudah mendidik,”  pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya