Netizen Heran Fans MU Tetap Banyak Meski Sering Kalah dan Suka Dibully, Apa Alasannya?
- AP Photo/Dave Thompson
Jakarta, VIVA – Manchester United merupakan salah satu klub elite di Inggris dan Eropa. Namun MU saat ini sering mengalami kekalahan dan menjadi sasaran kritik atau "dibully".
Di musim ini saja, MU sudah menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan Premier League. MU sempat memulai musim ini dengan apik usai menekuk Fulham 1-0 di laga perdana.
Tapi di dua laga selanjutnya, MU justru dipecundangi. Usai ditekuk Brighton & Hove Albion 1-2 (24 Agustus 2024), MU digasak Liverpool 0-3 (1 September 2024).
Dua kekalahan beruntun ini membuat MU kembali banjir kritik dan bully. Meski demikian, MU masih memiliki banyak fans. Inilah yang membuat sejumlah netizen yang tidak mengerti dunia sepakbola mempertanyakannya.
"Guys emyu kan suka dibully dan sering kalah ya.. tapi fansnya masih banyak banget itu yang disuka apa sihh? Aku pure penasaran aja karena sering liat fans emyu dibully," tulis seorang netizen di akun X, @tanyarlfes.
Sontakan unggahan pada 2 September 2024 ini menuai banyak reaksi. Hingga hari ini, unggahan ini sudah dilihat hingga 1,9 juta kali dan mendapat reaksi dan ribuan komentar beragam.
"Iya ih penasaran, sering lewat roastingan2 buat fans mu, itu beneran apa becandaan doang sih. kaya masa ga pernah menang, tapi fansnya masih banyak banget. itu kenapaa weey?" tanya seorang netizen.
Gelandang serang Manchester United, Bruno Fernandes
- AP Photo/Dave Thompson
"Cinta itu sulit dijelaskan nderr," jawab seorang netizen.
"namanya juga fans menang kalah degradasi tetap didukung," timpal yang lainnya.
"gimana ya kalau udah suka walau 1 dunia membully bakal tetap batu buat suka," lanjut yang lain.
"MU club lama yg punya history panjang, bangun prestasi dari bawah, datangi talenta muda terbaik yg puncaknya menjadi club pertama dari tanah britania yg dapat treble ditahun 1999 dan terus berjaya hingga sir Alex Ferguson pensiun di 2011.Ke sini jadi club penyakitan tapi," ungkap yang lain.
"Emang ada ya orang yg klo timnya kalah abis itu berenti suka sama tim itu? Bukannya klub kesayangan itu selalu sama dari awal sampe akhir gak pernah ganti?" tanya yang lain.
Sementara itu, dikutip dari berbagai sumber, aada beberapa alasan mengapa penggemar MU tetap banyak meskipun klub ini sering kalah dan dibully:
- Sejarah dan Prestasi: Manchester United memiliki sejarah panjang dengan prestasi yang mengesankan di level domestik dan internasional. Prestasi ini telah membangun fanbase yang besar dan setia selama beberapa dekade.
- Budaya Klub yang Kuat: Budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Manchester United, seperti semangat untuk mengejar kemenangan dan komitmen terhadap pengembangan pemain muda, telah menarik banyak penggemar untuk mendukung klub ini.
- Kiprah di Dunia Sepak Bola: Keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi-kompetisi besar seperti Liga Inggris, Liga Champions UEFA, dan sebelumnya dalam Piala FA, menjadikan mereka salah satu klub paling terkenal dan diperhitungkan di dunia sepak bola.
- Dukungan Global yang Luas: Manchester United memiliki basis penggemar global yang besar, terutama berkat era modern di mana akses media sosial dan siaran televisi internasional telah membuat klub ini mudah diikuti di seluruh dunia.
- Kebanggaan Lokal: Di Inggris, Manchester United juga memiliki basis penggemar yang kuat di Manchester dan sekitarnya, yang merasa terikat secara emosional dengan klub ini baik dalam kejayaan maupun tantangan.
- Dukungan Terhadap Klub: Banyak penggemar tetap setia meskipun klub sedang mengalami masa-masa sulit, karena loyalitas dan cinta mereka terhadap Manchester United melebihi sekadar hasil pertandingan.
- Karakter Individual dan Ikoni Klub: Pemain-pemain dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Manchester United, seperti Sir Alex Ferguson, David Beckham, Cristiano Ronaldo, dll., telah membentuk ikon dan karakter klub yang juga mempengaruhi daya tarik penggemar.
Semua faktor ini berkontribusi untuk menjaga banyaknya penggemar Manchester United di seluruh dunia, meskipun ada kritik atau hasil kurang memuaskan dalam kompetisi tertentu.
