Dokter Aulia Risma Sering Disuruh Senior Beli Rokok dan Makan Pakai Uang Pribadi

Dokter Aulia Risma, mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip).
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Surya Aditiya

Jakarta VIVA – Tante mendiang, dokter Aulia Risma, Vieta mengatakan bahwa keponakannya sering bercerita seputar tingkah laku seniornya yang kejam.

Sempat Dirawat, Bocah Kelas 3 SD di Subang Meninggal Usai Jadi Korban Perundangan Kakak Kelas

Dokter Aulia Risma merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah yang diduga bunuh diri akibat perundungan.

Vieta mengungkap, keponakannya pernah diminta membelikan rokok untuk seniornya di waktu yang tak wajar, yakni pada tengah malam.

Siapa Sangka, Aruma Pernah Jadi Korban Bully

“Beli rokok tengah malam, pakai biaya pribadi. Makanan pun harus disiapkan, itu biaya pribadi (uang dokter Aulia),” ujar Vieta dalam Fakta tvOne, Rabu 28 Agustus 2024.

Terpopuler: Pengusaha yang Paksa Siswa Menggonggong Ditahan, Aksi Heroik Polisi Gagalkan Curanmor

Vieta menyebut, banyaknya permintaan senior ini membuat pengeluaran dokter Aulia membengkak selama mengikuti PPDS. Bahkan, keluarga dokter Aulia sempat ingin menjual sawah untuk membiayai pengeluaran tersebut.

“Sempat mau jual sawah juga, mau dijual karena memang kebutuhan,” ungkapnya.

Parahnya lagi, kata dia, dua minggu pasca operasi saraf kejepit, dokter Aulia sempat diperintah melakukan sejumlah aktivitas berat seperti mengangkat kasur dan membawa minuman tanpa dibantu orang lain.

“Dia disuruh angkat minum, tidak boleh dibantu siapa pun,” imbuhnya.

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah

Photo :
  • Google Maps

Lika-liku menjadi mahasiswi PPDS itu harus dijalani dokter Aulia. Beberapa kali ia sempat ingin keluar, namun tidak berani lantaran diancam pihak kampus harus membayar sejumlah biaya penalti.

Namun, setelah dikonfirmasi langsung ke Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, jika mahasiswa atau mahasiswi ingin keluar dari PPDS tidak ada penalti apa pun.

“Kita baru tahu juga penjelasan dari Kemenkes kemarin, padahal tidak ada aturan untuk mengganti penalti,” sebut Vieta.

Hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memastikan motif dugaan bunuh diri yang dilakukan dokter perempuan berusia 31 tahun tersebut.

_____________

Informasi dalam artikel ini tidak dibuat untuk menginspirasi siapa pun melakukan perbuatan yang sama. Bila Anda mengalami depresi hingga muncul keinginan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya