Nyesek, Beredar Rekaman Pesan Suara dr Aulia Risma pada Sang Ayah: Sakit Semua Pah

Aulia Risma Lestari Dokter Anestesi
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Jakarta, VIVA – Kabar meninggalnya dr Aulia Risma Lestari hingga saat ini masih menjadi misteri dan ramai diperbincangkan publik di dunia maya.  Belum genap sebulan kepergiannya, namun ditemukan bukti baru bahwa sang dokter memang benar mengalami perundungan saat menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS di Fakultas Kedokteran Undip.

Bukti baru tersebut rupanya berupa sebuah rekaman voice note atau pesan suara dari dr. Aulia terhadap orangtuanya melalui ponsel genggam. Rekaman tersebut beredar dan viral di berbagai media sosial, seperti salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @dramadunia pada Rabu, 28 Agustus 2024 ini.

Ironisnya, rekaman suara yang berisikan curhatan mendiang dr Risma Aulia Lestari itu pun muncul di saat ayahandanya meninggal dunia tepat di hari Selasa, 27 Agustus 2024.

Dalam rekaman tersebut, Aulia mengungkapkan terkait kondisinya selama menjalani program PPDS yang sangat menyiksakan dirinya.  Terdengar dari suaranya, ia seolah menyiratkan bahwa dirinya mengalami perundungan selama program tersebut berjalan. 

Ia juga mengungkapkan, bahwa dirinya merasa kesakitan di beberapa bagian tubuhnya, seperti punggung. Tak sampai disitu, wanita yang kerap disapa dengan Dokter Risma itu mencurahkan isi hatinya kepada ayahnya yang menarasikan bahwa adanya dugaan eksploitasi dari dokter senior Undip.

Sebelum pada akhirnya Dokter Risma akhirnya lebih memilih untuk nekat bunuh diri dan meninggalkan catatan diary yang berisikan ketidaksanggupannya melanjutkan program PPDS Anestesi Undip dan perundungan yang dilakukan seniornya.

Dari beredarnya rekaman tersebut bisa dinilai bahwa, adanya dugaan perundungan dan eksploitasi yang dilakukan oleh dokter senior di RSUP dr Kariadi. Mirisnya dalam rekaman tersebut, ia juga menerangkan bahwa dirinya dipaksa untu mau kerja rodi di RSUP dr Kariadi Semarang.

Tindaklanjuti Aduan via "Lapor Mas Wapres", Gibran Kasih Bantuan ke Warga

Berikut ini pesan suara yang diduga dari Dokter Aulia Risma

Enggak paah...
Tiap aku bangun tidur itu paahh...
Badannya sakit semua, punggungnya sakit semua
Bangun harus pelan-pelan
Kalau ngga pelan-pelan aku nggak bisa bangun
Aku aja tadi mau minum susah di bangsal minum engga bisa
Akhirnya aku minta tolong customer service (CS)
Terus akhirnya aku kasih uang Rp50 ribu
Aku minta nitip minum buat dia belikan minum
Karena kan aku enggak boleh ke kantin, ke minimarket sama sekali pah.

Paah.. Bener-bener ya, pah di sini (PPDS Undip) tuh, 
Programnya kacau-kacau paah. Aku tanya temen yang di Universitas Sebelas Maret (UNS) itu... Enggak 24 jam paah. Aku enggak tahu, aku bisa apa enggak paah

Ekosistemnya Diminta Diperkuat, Karena Transaksi Dengan Ini Lebih Aman

Sebagai informasi terkait meninggalnya Dokter Aulia Risma ini, sebelumnya Undip  membantah adanya perundungan yang diduga menyebabkan dr Aulia nekat bunuh diri. Hingga membuat Rektor Undip Prof Dr Suharnomo SE, M.Si buka suara dan menyampaikan bahwa,  korban tersebut selama ini justru merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya.

Menag Nasaruddin Umar: Korupsi Itu Haram, Menyengsarakan Masyarakat

Reaksi Warganet

Sontak saja unggahan video yang viral di media sosial ini pun sukses mengundang reaksi warganet.

"tenang di sana ya dok sama papah. Smg pelaku dapat hukuman setimpal," tulis warganet.

"kok bisa ya ada penindasan sekelas level atas gini... kaya anak sd aja kelakuannya pada," sahut lainnya.

"Kl bisa nih yg senior itu gak terhubung sama sekali ke sistem buat kasih penilaian yg junior, yah dibuatlah sistemnya gmn gitu biar g semena2 jg yg senior," seru lainnya.

"Sanksi tegas buat pelaku," seru lainnya.

"Yaa Allah, miris dengernya, ini mau menjadi dari spesialis atw apaaaa???? Sampe segininyaaa gusti,, orang tuanya mendidik , menyayanginya dari lahir sampai berharap agar2 cita2nya tercapai, tapi kenapa orang lain justru menghapus kan segala harapannya, menyiksa bukannya lahir tapi jg bathinnya," tulis lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya