Heboh Penemuan Mayat Pasutri Lansia di Bogor, Lama Tak Dijenguk hingga Tubuh Membusuk

Ilustrasi meninggal.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Baru-baru ini beredar di media sosial sebuah kabar mengenaskan sekaligus memprihatinkan datang dari seorang pasangan suami istri berusia lansia. Kabar tersebut beredar, usai sebuah video penggerebakan pada kediaman pasutri Hans Tomasoa (83) dan Rita Timasoa (72) viral di media sosial.

Peringatan Hari Lansia Internasional Dimeriahkan dengan Cek Kesehatan Gratis

Salah satunya dibagikan akun Instagram @pikology pada Rabu, 17 Juli 2024. Dalam video yang beredar, memperlihatkan aksi sejumlah warga sekitar yang menggeledah atau membongkar pintu rumah korban karena tidak adanya jawaban maupun reaksi dari penghuninya. 

Pasutri jadi Pelaku Pembunuhan, Berawal dari Cemburu Hingga Rencanakan Aksi Menghabisi Korban

Mencurigai ada yang tidak beres di dalam rumah tersebut, sejumlah warga langsung membongkar pintu rumah pasutri lansia itu dengan menggunakan linggis. Tak lama kemudian akhirnya pintu terbuka.

Dua Lansia Selamatkan Kereta dari Kecelakaan di Blora Jateng

Warga kemudian masuk ke dalam ruang tamu dan mencari di mana penghuni rumah itu berada. Setelah ditelisik ke setiap sisi ruangan, akhirnya salah seorang warga mendapati aroma tak sedap di dalam rumah tersebut. Kemudian, dicari tahu dimana bau tak sedap itu berasal.

Dan benar saja, setelah warga melihat salah satu kamar akhirnya mereka menemukan pasangan suami istri lansia ini sudah terbujur kaku di atas tempat tidur. Warga yang melihatnya pun langsung dibuat syok dan terkejut.

"Oh, ya ampun. ini," teriak seorang wanita.

"Oh Tuhan tolong Tuhan tolong Ya Tuhan, oh My God. Oh Tuhan," teriak warga diiringi suara tangisan dari seorang perempuan.

Pasalnya, pasutri tersebut ditemukan dalam keadaan tewas membusuk di dalam rumahnya. Kedua lansia tersebut ditemukan sudah membusuk setelah sekian lama tidak ada yang menjenguknya. Diketahui menurut keterangan dalam narasi yang beredar di media sosial, bahwa jasad kakek dan nenek ini ditemukan oleh tetangga yang ada di sekitar rumah korban.

Awalnya, ada seorang tetangga mencium aroma tak sedap dari kediaman pasutri tersebut. Warga pun mulai merasa khawatir dan mencurigai adanya hal janggal, mengingat keduanya tak kunjung keluar rumah dalam beberapa waktu terakhir. 


Reaksi Warganet

Sontak saja unggahan video yang baru-baru ini viral di media sosial pun menuai beragam reaksi warganet. Tak sedikit mengaku miris dengan kejadian tersebut. Menurut keterangan salah satu warganet di kolom komentar, diketahui bahwa korban Hans Tomasoa (83) dulu merupakan seorang dosen dan mantan pelaut.

"Apresiasi setinggi-tingginya Kpd tetangga sekitar yg sgt peduli terhadap opa dan Oma," tulis warganet.

"Opa mantan pelaut, si oma mantan bintang radio dan pernah bekerja di RRI. RIP" seru lainnya.

"Jd reminder buat diri sendiri, pelajaran bgt, sekesel2nya kita sm orgtua, atau sejauh2nya posisi kita dr org tua, kalau memang ga bs hadir fisik, plg nggak komunikasi lewat hp tetap hrs dijaga. Sedih bgttttt kalo orgtua meninggal tp kita sbg anak bahkan gatau," timpal lainnya.

"Ya Allah sedih sekali,,pdhal bnyk sekali cara utk kontrol ortu jika mgkin anak sedang sibuk berjuang hidup, bisa kontrol cctv n tlp/vcal stiap hr,bisa juga menempatkn org utk stiap hr membantu mrawat & kontrol ruma apalagi anaknya 3 kan bs urunan, juga bs dgn komunikasi dgn para tetangga ,agar anak dibantu utk ikut mengawasi ortu yg sedang dtggal kerja, banyaaak skli cara," seru lainnya.

"nenek2 sebelah rumahku, kalo sampai siang lampu terasnya masih nyala, saya ke rumahnya. Takut beliau kenapa2. Karna beliau sendirian di rumah. Sekarang beliau sudah meninggal karna gagal ginjal. Anak2nya di jakarta semua, klo sy main, beliau suka sekali cerita masa kecil anak2nya. Meski 8th tinggal disamping rumah nenek, sekalipun sy nggak pernah ketemu anak2nya, tp sy tau kisah masa kecil mereka," seru lainnya.

"Ini dosen saya semasa kuliah, salah satu dosen favorit saya. RIP Capt.Hans Tomasoa," seru lainnya.

"Baca ini, langsung kirim ke laki gw.. "kalau nanti tua, aku uda ga bisa ngapa2in... titipin aku di panti jompo aja ya. Atau kita berdua sama2 di panti jompo, biar ada yang liatin kita." Sadar banget kalau nanti anak2 kami udah besar, mana tau dia dapet rezeki untuk bekerja/ tinggal di lua4 negeri. Semoga Opa Oma terlahir di alam yang lebih baik," tulis lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya