Heboh Sederet Nama Aplikasi Nyeleneh Program Pemerintah, Sukses Bikin Geleng Kepala Warganet

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Baru-baru ini ramai di media sosial sebuah unggahan atau postingan yang membicarakan sejumlah aplikasi program pemerintah dengan nama yang unik dan nyeleneh.  Seperti salah satunya dibagikan ulang oleh akun Instagram @bigalphaid belum lama ini yang membagikan informasi sejumlah nama aplikasi yang dibuat pemerintah dengan kata-kata di luar nalar hingga membuat sejumlah warganet di media sosial geleng kepala.

Seperti diketahui di Indonesia, beberapa pemerintah daerah telah menciptakan aplikasi dengan nama-nama yang unik dan kreatif untuk menarik perhatian masyarakat serta memudahkan pelayanan publik.

Menariknya, beberapa aplikasi pemerintah daerah yang ada di Indonesia ini sukses menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat karena nama dan fungsinya yang unik dan menarik.

Berikut ini adalah sederet aplikasi pemerintah dengan nama nyeleneh hingga berhasil menuai berbagai reaksi warganet di media sosial. Apa saja itu? Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.

SiPepek
SiPepek ini punya kepanjangan Sistem Pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Jaminan Kesehatan. Aplikasi ini dimiliki oleh Kabupaten Cirebon.

SiThole
Aplikasi buatan Kota Semarang ini punya kepanjangan Sistem Informasi Konsultasi Hukum Online Pengadilan Negeri Semarang.

Siska Ku Intip
Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma. Aplikasi ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Wamendag Ajak Pemda Pasang Mata Awasi SNI dan Barang Impor Ilegal di Pasar Rakyat

SiMontok
Aplikasi besutan pemerintah Kota Surakarta ini memiliki kepanjangan Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok.

SiSemok
SiSemok punya kepanjangan Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan. Aplikasi ini punya pemerintah Kabupaten Pemalang.

Pemerintah Usulkan 8 RUU Masuk Prolegnas 2025

SiCantik
Aplikasi buatan pemerintah Kabupaten Bogor yang memiliki kepanjangan Sistem Informasi Kehadiran dan Kinerja.

SiGanteng
Pemerintah provinsi Jawa Tengah memiliki aplikasi yang dinamakan dengan SiGanteng. Kepanjangan dari aplikasi ini yaitu Sistem Informasi Ketenagalistrikan Jawa Tengah.

Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

SiPedo
Aplikasi milik Kabupaten Sumedang ini punya kepanjangan Sistem Pelatihan Berbasis Database Online.

Mas Dedi Memang Jantan
Entah apa yang dipikirkan pemerintah Kota Tegal saat memberikan nama aplikasinya ini. Dedi sendiri adalah mantan walikota Tegal yang bernama Dedy Yon Supriyono. Aplikasi ini sendiri merupakan singkatan dari Program Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan.

"i-Pubers"Petani
Ini merupakan aplikasi Menebus Pupuk, di mana dibuat oleh instansi pemerintah Kabupaten Demak. Di mana artinya itu merupakan bulu kemaluan.

Jebol Ya Mas
Merupakan sebuah program inovasi Puskesmas Anggut Atas. Aplikasi ini dibuat oleh instansi pemerintah di Kota Bengkulu.

Nama-nama aplikasi ini sering kali diambil dari singkatan atau akronim yang kreatif, dengan tujuan agar lebih mudah diingat oleh masyarakat dan menciptakan kesan yang positif serta inovatif.

Reaksi Warganet

Viralnya sederet nama aplikasi pemerintah yang terdengar nyeleneh ini pun sukses mengundang reaksi warganet di media sosial. Mulai dari kritikan hingga candaan yang membuat orang-orang geleng-geleng kepala.

"Dari pemilihan nomenklatur aplikasi aja sudah menunjukkan bagaimana miskin moral dan ngga seriusnya para ASN kita. Boleh lucu²an tapi harus lebih menonjolkan kesan ramah, ini sih bukannya ramah malah vulgar. Ngga pantas sama sekali untuk aplikasi pelayanan publik, dan sama sekali ngga mencerminkan negara yang kepingin maju. Belum lagi launchingnya yang sok futuristik, heboh²an dan menghabiskan anggaran padahal ujung²nya ngga tepat guna. Negara maju lainnya ngga seperti ini, semua aplikasi pelayanan publik benar² melewati proses SDLC yang matang layaknya di perusahaan swasta, dan benar² bisa dimanfaatkan masyarakat, pemilihan namanya pun simpel tapi intuitif sesuai fungsinya. Ngga heran hacker pun prihatin dan meremehkan negara kita," tulis warganet.

"Bayangin bapak2 usia 40-50 tahunan, kumis tebel, rambut ala kadarnya, lagi rapat nentuin nama sambil cekikikan," kata lainnya.

"isi otaknya tercerminkan dalam nama-nama apk tersebut," tandas lainnya.

"Ternyata pejabat2 itu otaknya selevel itu," sahut lainnya.

"Keterlaluan sih ini tanpa memikirkan etika dan norma," kata lainnya.

"Apaan si, kok bisa approve, apakah se-instansi ga ada yang speak up kalo ini tuh “gak pantes," sahut lainnya.

"kayaknya bukan generasi muda, ya, yang buat program2 tsb dan mensahkannya? anak muda skrng biasanya ogah banget bikin nama gituan, cringe," kata lainnya.

Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya