Sejarah dan Lokasi Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji

Lempar Jumroh
Sumber :
  • Bahauddin-Darmawan/MCH2019

VIVA – Lempar jumrah adalah salah satu ritual penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam di Mina, dekat kota suci Mekkah. Ritual ini memiliki akar sejarah yang dalam dan kaya makna, berhubungan erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS, putranya Nabi Ismail AS, dan perlawanan terhadap godaan setan.

Ribuan Orang di Sumbar Daftar Jadi Calon Petugas Haji 2025

Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah dan latar belakang dari ritual lempar jumrah dalam ibadah haji.

1. Asal Usul Ritual Lempar Jumrah

Itharaa Alkhair Berkomitmen Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah Haji

Ritual lempar jumrah bermula dari peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim AS. Menurut riwayat Islam, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai ujian ketaatan dan keimanannya. Ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah ini, setan muncul dan berusaha menghalangi niat beliau dengan menggoda dan menghasutnya agar tidak mematuhi perintah Allah.

Nabi Ibrahim menolak godaan setan dengan melemparkan batu kepadanya di tiga tempat berbeda. Setiap kali setan muncul, Nabi Ibrahim melemparnya dengan batu, yang kemudian menjadi simbol perlawanan terhadap godaan dan kejahatan. Ketiga tempat tersebut kini dikenal sebagai Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

2. Pelaksanaan Lempar Jumrah

Jemaah Haji Indonesia melontar jumroh

Photo :
  • MCH 2022

Dalam pelaksanaan haji, ritual lempar jumrah dilakukan selama hari-hari Tasyriq, yaitu pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari pertama (10 Dzulhijjah), jamaah haji melempar tujuh batu kerikil ke Jumrah Aqabah. Pada hari-hari berikutnya (11-13 Dzulhijjah), mereka melempar tujuh batu kerikil masing-masing ke tiga jumrah: Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.

Batu-batu kerikil yang digunakan untuk melempar jumrah dikumpulkan sebelumnya oleh para jamaah. Setiap lemparan melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan kejahatan, serta komitmen untuk menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.

3. Makna Spiritual dan Simbolis

Lempar jumrah memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Tindakan melempar batu ini tidak hanya merupakan ritual fisik, tetapi juga simbol dari perlawanan terhadap godaan setan, penolakan terhadap kejahatan, dan komitmen untuk mengikuti jalan yang benar sesuai ajaran Allah.

Ritual ini juga mengingatkan jamaah haji akan pentingnya ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah, sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS. Setiap lemparan batu adalah perwujudan dari niat untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan kualitas spiritual.

4. Perkembangan dan Pengelolaan Lempar Jumrah

Lempar Jumroh

Photo :
  • Bahauddin-Darmawan/MCH2019

Seiring berjalannya waktu, jumlah jamaah haji yang meningkat membuat pelaksanaan lempar jumrah menjadi tantangan logistik dan keamanan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya pengelolaan dan peningkatan infrastruktur di Mina, termasuk membangun jembatan Jumrah bertingkat yang memungkinkan jamaah melempar batu dengan lebih aman dan teratur.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa ritual lempar jumrah dapat dilakukan dengan aman oleh jutaan jamaah yang datang dari seluruh dunia. Pengaturan waktu dan pengawasan ketat juga diterapkan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan jamaah.

Sejarah lempar jumrah dalam ibadah haji mencerminkan peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Ibrahim AS dan pengajaran tentang ketaatan serta perlawanan terhadap godaan setan. Ritual ini bukan hanya simbol perlawanan terhadap kejahatan, tetapi juga merupakan wujud ketaatan, kebersihan diri dari dosa, dan komitmen untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah.

Dengan perkembangan infrastruktur dan pengelolaan yang baik, pelaksanaan lempar jumrah dapat berlangsung dengan aman dan teratur, memungkinkan jamaah haji untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan penuh makna.

Jemaah Haji Indonesia melontar jumroh

Photo :
  • MCH 2022

Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Kepala BP Haji Moch Irfan Yusuf (tengah), Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar (kanan), usai melakukan pertemuan, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Kementerian BUMN dan Badan Penyelenggara Haji Bakal Bentuk Tim Optimalisasi Pelayanan

Perusahaan pelat merah akan berkolaborasi untuk mengoptimalkan pelayanan penyelenggaraan haji.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024