Biduran Jadi Trending Topic di X, Dari Gatal Bisa Mengancam Nyawa? Kenali Penyebab dan Gejalanya
- obat2013.wordpress.com
JAKARTA – Topik terkait kesehatan kulit yakni biduran tengah ramai menjadi perbincangan hangat warganet di platform X. Masalah kesehatan satu ini berhasil bertengger di trending topik X atau Twitter Indonesia pada posisi kelima pukul 23.43, Minggu 2 Juni 2024.
Topik biduran ramai dibahas warganet usai banyak dari mereka yang mengalami masalah kesehatan pada kulitnya. Seperti yang dialami oleh akun X @kang_february terlihat dalam cuitannya itu ia memperlihatkan kondisinya saat bagian tangannya mengalami biduran hingga kulitnya berubah jadi warna merah muda.
"Lagi enak enak ngopi malah timbul alergi. Dan gatau alergi apa baru pertama kali biduran kaya gini," tulis dalam keterangan pemilik akun X di atas. Lantas, apa itu sebenarnya biduran? Bahayakan bagi kesehatan tubuh? Scroll untuk baca selengkapnya berikut ini.
Apa itu Biduran?
Biduran juga dikenal sebagai urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya ruam merah, gatal, dan berbentuk seperti bentol atau bengkak. Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba dan biasanya hilang dalam beberapa jam atau hari.
Dilansir dari akun TikTok @dokterkulitkucom, dr Arthur yang juga sebagai conten creator ini mengatakan, biduran merupakan gatal-gatal pada kulit yang bentuknya lebar menyerupai pulau.
Kondisi biduran ini jangan dianggap remeh, ternyata penyakit ini bisa membahayakan jiwa jika tidak diatasi dengan segera.
"Kamu tahu nggak ini bisa membahayakan jiwa. Biduran itu merupakan gatal-gatal yang lebar, bentuknya seperti kayak pulau," kata dr Arthur yang juga sering membagikan konten soal edukasi kesehatan, kecantikan hingga kulit kelamin untuk awam.
Penyebab biduran bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain seperti alergi terhadap makanan, obat-obatan, terkena serangga, sakit gigi, cacingan hingga infeksi lain.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan solusinya:
Penyebab Biduran
Biduran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut beberapa penyebab umum:
Alergi Makanan
Makanan seperti kacang-kacangan, seafood, susu, telur, dan beberapa buah-buahan dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan biduran.
Alergi Obat
Obat-obatan seperti antibiotik, aspirin, ibuprofen, dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya dapat menyebabkan biduran pada beberapa orang.
Gigitan atau Sengatan Serangga
Gigitan serangga seperti nyamuk, lebah, atau kutu bisa memicu reaksi alergi yang menyebabkan biduran.
Infeksi
Infeksi virus, bakteri, atau jamur bisa memicu biduran. Infeksi umum termasuk flu, hepatitis, dan mononukleosis.
Suhu Ekstrem
Paparan panas atau dingin yang ekstrem bisa menyebabkan biduran. Misalnya, air dingin, udara dingin, atau sinar matahari yang berlebihan.
Stres emosional atau fisik dapat memicu pelepasan histamin, yang bisa menyebabkan biduran.
Bahan Kimia
Paparan bahan kimia dalam produk pembersih, kosmetik, atau bahan lainnya bisa memicu reaksi kulit.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis seperti penyakit autoimun, gangguan tiroid, dan kanker bisa menyebabkan biduran kronis.
Gejala Biduran
Gejala utama biduran meliputi:
- Ruam atau Bentol Merah: Bentol yang muncul bisa berwarna merah atau pucat dan terasa gatal.
- Pembengkakan: Terkadang terjadi pembengkakan pada area sekitar ruam.
- Perubahan Bentuk dan Lokasi: Bentol bisa berubah bentuk, ukuran, dan lokasi dalam hitungan jam.
- Gatal: Gatal yang intens merupakan gejala umum biduran.
Solusi dan Pengobatan
Pengobatan Rumahan
- Kompres Dingin: Menggunakan kompres dingin atau es yang dibungkus kain bisa membantu meredakan gatal dan pembengkakan.
- Mandi Air Dingin: Mandi dengan air dingin atau hangat (tidak panas) bisa membantu mengurangi gatal.
- Hindari Pemicu: Mengidentifikasi dan menghindari pemicu biduran, seperti makanan atau obat tertentu, sangat penting.
- Pakaian Longgar: Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut bisa mencegah iritasi kulit.
Pengobatan Medis
Antihistamin
- Obat antihistamin seperti cetirizine, loratadine, dan fexofenadine bisa membantu mengurangi gejala biduran.
Kortikosteroid
- Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral atau topikal untuk mengurangi peradangan dan gatal.
- Epinefrin
- Dalam kasus reaksi alergi yang parah (anafilaksis), suntikan epinefrin mungkin diperlukan dan pasien harus segera mencari bantuan medis darurat.
- Obat Lainnya
- Obat-obatan seperti leukotrien receptor antagonists atau immunosuppressants mungkin digunakan dalam kasus biduran kronis yang tidak merespons pengobatan lain.
- Terapi Biologis
- Omalizumab, sebuah obat biologis, bisa digunakan untuk kasus biduran kronis yang sulit diobati.
- Pencegahan
- Mengidentifikasi dan Menghindari Pemicu
- Mengenali pemicu dan menghindarinya adalah langkah utama dalam pencegahan biduran.
- Mengola Stres
- Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau olahraga bisa membantu mencegah biduran yang dipicu oleh stres.
- Konsultasi dengan Dokter
- Untuk kasus biduran yang sering atau kronis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.
Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi biduran, individu yang sering mengalami kondisi ini dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengelola gejala yang muncul.