Heboh Pria Teror Perempuan Surabaya Selama 10 Tahun, Ini Kata Psikolog

Sosok Nimas, Perempuan Surabaya yang Diteror Teman SMP Selama 10 Tahun Gegara Uang Rp5 Ribu
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya – Perempuan asal Surabaya, Jawa Timur, Nimas (27) mengaku diteror oleh laki-laki bernama Adi selama 10 tahun. Menurutnya, Adi adalah teman satu kelas saat duduk di bangku SMP pada 2010 silam. Sosok Adi digambarkan sebagai laki-laki pendiam dan tak suka bergaul.

Trauma Hubungan Masa Lalu Bisa Merusak Percintaan Sekarang, Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya Berdasarkan Psikologi

Melalui akun X pribadinya @runeh_, Nimas mengungkap, teror ini bermula saat dirinya menegur Adi dan memberi laki-laki itu uang Rp5 ribu.

Di, gak ke kantin? dia jawab “Gak nim gakada uang saku.” aku kasih 5 ribu buat dia makan,” tulis Nimas dikutip Rabu 22 Mei 2024.

Psikolog Anak Beberkan Faktor Penyebab Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus

Nimas mengaku tidak memiliki maksud apapun selain menunjukkan kepedulian kepada teman satu kelas. Sayangnya kepedulian itu disalahartikan oleh Adi.

Akibatnya Adi menjadi terobsesi dengan Nimas hingga nekat meneror si perempuan selama 10 tahun. Puncaknya, pria itu kerap mengirim gambar alat vital ke akun media sosial Nimas.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Merasa tidak nyaman, Nimas akhirnya melaporkan Adi ke polisi. Adi telah diringkus di tempat tinggalnya pada Jumat, 17 Mei 2024 lalu.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Dosen psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menilai Adi memiliki kecenderungan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

OCD sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya mengalami pemikiran dan dorongan berulang yang tidak bisa dikendalikan (obsesi), serta perilaku kompulsif yang muncul sebagai respons.

Contohnya, hal ini membuat Adi sulit melepaskan diri dari keberadaan Nimas, dan memiliki keinginan kuat untuk terus ada di kehidupannya.

Pemikiran dan perilaku ini tidak dapat dikendalikan oleh penderita. Meskipun mereka mungkin tidak ingin atau tidak bermaksud melakukan hal tersebut, mereka merasa tidak berdaya untuk menghentikannya.

Bahkan, OCD juga dapat membuat Adi seperti tidak rela jika Nimas menjalin hubungan dengan pria lain sampai rela melakukan berbagai cara. “Ia akan melakukan berbagai cara baik itu disukai atau tidak disukai (korban),” ujar Yunita kepada wartawan Rabu, 22 Mei 2024.

Kendati demikian, hal ini masih berupa dugaan. Sebab, untuk mengetahui seseorang mengidap OCD atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan mental. Seperti pemeriksaan latar belakang atau kondisi keluarga atau lingkungan sehari-hari orang itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya