Viral! Aksi Bule Berbikini Mandi Pertamax di Bali, Sandiaga Uno: Kita Deportasi
- Istimewa
Bali – Aksi dua bule perempuan berbikini mandi bensin Pertamax di Jalan Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali viral di media sosial.
Video tersebut menjadi sorotan usai dibagikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni melalui Instagram pribadinya Sabtu, 18 Mei 2024.
Dalam video itu, tampak dua orang perempuan bule sedang berpose di pinggir jalan. Satu orang tampak ada di atap mesin pompa bensin eceran, dan seorang lainnya berpose di bawah.
Terlihat perempuan yang berada di atas sengaja mengucurkan bahan bakar minyak (BBM) ke arah temannya yang berpose erotis di bawah. Aksi kedua bule berbikini itu pun jadi tontonan pengendara yang melintas.
“Konten baru Pertamina telah tiba,” tulis narasi dalam video, dikutip Selasa 21 Mei 2024 sore.
Diduga ada tiga orang bule yang terlibat karena terdengar salah seorang lainnya sedang mengarahkan pose dua WNA tersebut.
Respons keras terkait video tersebut juga datang dari politikus Bali, Ni Luh Djelantik yang langsung menghubungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno agar mengusir para WNA tersebut.
“Bali sudah seperti tidak punya harga diri dengan pembiaran seperti ini. Bali tidak perlu turis sampah,” tulis Ni Luh di Instagram pribadinya.
Merespons hal tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberi sanksi tegas kepada bule dalam video yang dianggap telah melanggar norma, budaya dan kearifan lokal di Pulau Dewata.
“Siap mbok. Matur Suksma. Yang melanggar aturan, norma dan tidak menghormati budaya dan kearifan lokal kita tindak tegas. Deportasi. Saya akan koordinasikan dengan pihak2 terkait. Bersama kita jaga Bali,” tulis Sandiaga.
Terakhir, Ni Luh juga meminta Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah untuk memeriksa izin kerja para bule tersebut.
Pemprov Bali Buka Suara soal Pesta Kembang Api Finns Beach Club saat Ritual Suci Umat Hindu
Kasus atraksi kembang api yang dilakukan oleh Finns Beach Club di tengah pelaksanaan upacara agama memicu perhatian berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Bali.
