Bukan Bea Cukai, Ini Pihak yang Unboxing Mainan Megatron Milik YouTuber Medy
- Tiktok
Jakarta– YouTuber Medy Renaldy mengeluh paket mainan seharga USD 899 (sekitar Rp14,4 juta) miliknya rusak usai tertahan di Bea Cukai. Bahkan, salah satu part penting dari mainan tersebut dikabarkan hilang.
Kejadian ini bermula saat Medy menerima kiriman mainan robot Megatron dari pengembang robot asal Zhongguancun, Beijing, Robosan sebagai hadiah untuk diulas.
Namun setibanya di Indonesia, Medy mengatakan barang tersebut tertahan di Bea Cukai. Hal ini sontak viral di media sosial setelah Medy mengeluhkan hal ini di media sosial pribadinya.
Setelah mainan tersebut ia terima, Medy kembali mengeluh bahwa beberapa kemasan mainan tersebut rusak. Bahkan satu part penting yakni koin edisi spesial anniversary Transformers ke-40 tahun hilang.
"Update gua baru aja syuting Megatron dan ternyata setelah gua cek ada yang hilang isinya," kata Medy Renaldy melalui akun TikTok @medyrenaldy_ dilihat Rabu, 8 Mei 2024.
Medy mengaku telah memeriksa semua paket yang diterimanya, namun koin edisi spesial tersebut tetap tidak ditemukan. "Ini harusnya di bawah sini itu, ini manual book ya dan harusnya ini ada kotak lagi isinya koin gitu," kata dia sambil menunjuk lokasi koin itu seharusnya tersimpan.
Merespons viralnya kabar tersebut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo membagikan rekaman CCTV proses unboxing robot Megatron milik Medy oleh petugas dari Perusahaan Jasa Titipan (PJT) DHL Express.
“Izin menyampaikan klarifikasi. Atas seizin DHL, kami unggah video rekaman CCTV unboxing robot Megatron milik Mas @medyrenaldy_. Hal ini kami sampaikan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas,” tulis Yustinus melalui X @prastow, dikutip Rabu 8 Mei 2024.
Dalam video berdurasi 1 menit 31 detik itu terlihat pihak yang melakukan unboxing mainan milik Medy adalah petugas DHL. Terlihat juga proses unboxing itu dilakukan dengan sangat hati-hati.
Proses unboxing itu juga didampingi oleh seorang petugas Bea Cukai yang duduk di depan komputer untuk memastikan jenis dan dimensi barang dalam paket tersebut.
Menurut Yustinus, pihak DHL dan Bea Cukai juga telah mengundang Medy untuk menyaksikan video yang sama.
"Dengan demikian tuduhan petugas Bea Cukai telah membongkar dan merusak barang tidak benar. Kami mengucapkan terima kasih untuk perhatian, saran, masukan yang diberikan. Mohon maaf pula atas kekurangan dalam memberikan pelayanan," demikian Yustinus.