Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Ilustrasi mengemudi di malam hari
Sumber :
  • Dok: Wuling Motors

Amerika Serikat – Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut.

Ini Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024

Dilansir dari NY Post, Rabu, 24 April 2024, mencatat kronologi kejadian tersebut. Swastika menceritakan bahwa ketika memesan makanan suatu sore, dia diminta untuk mengganti nama di aplikasi setelah muncul pesan pop-up yang menyatakan bahwa nama depannya melanggar ketentuan. Swastika membagikan pengalamannya kepada A Current Affair.

Dia pun menolak tuduhan itu. Dia menyebutkan bahwa namanya tidak ada hubungannya dengan Partai Nazi milik diktator Adolf Hitler. Kendati demikian, ia menyebut bangga dengan namanya dan tidak akan mengubah namanya.

Cara Mudah dan Hemat Beli Barang dari China dengan Ducking.id

Ilustrasi mengemudi mobil

Photo :
  • Dok: HMID

"Mereka tidak tahu bahwa umat Hindu menggunakannya selama ribuan tahun sebelum Hitler menggunakannya dengan cara yang salah," kata Swastika.

Komdigi Sering 'Digugat' Bandar Judol karena Hal Ini

Dia menyebut bahwa nama Swastika di tempatnya dibesarkan, yakni Fiji, adalah nama yang umum. Swastika memiliki arti keberuntungan dalam bahasa Sansekerta.

Pada prosesnya Uber menerima penolakan Swastika. Tetapi, Uber membutuhkan waktu lima bulan untuk memulihkan aplikasi milik Swastika. Itu pun setelah Dewan Hindu turun tangan dan Jaksa Agung NSW mendukung langkah Swastika.

Dalam sebuah pernyataan kepada news.com.au, Uber mengatakan telah meminta maaf kepada Swastika dan mengakui bahwa peninjauan terhadap kasus itu memakan waktu lebih lama dari yang mereka inginkan.

"Uber berkomitmen untuk memfasilitasi lingkungan yang aman dan ramah bagi semua pengguna," kata perusahaan tersebut.

Ilustrasi mengemudi.

Photo :
  • Istimewa

Mereka menyebut bahwa perusahaan memiliki kebijakan global untuk membatasi akses kepada pengguna yang namanya dimasukkan ke dalam aplikasi Uber dengan kata-kata yang berpotensi menyinggung.

"Kami memahami bahwa ada nuansa budaya yang berbeda pada setiap nama, dan oleh karena itu tim kami menangani insiden seperti ini berdasarkan kasus per kasus untuk memastikan bahwa kami mengevaluasi setiap akun secara adil. Dalam kasus ini, setelah meninjau permintaan MS. Chandra, kami mengembalikan aksesnya ke aplikasi," begitulah keterangan Uber.

"Kami telah meminta maaf kepada Ibu Chandra atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami menghargai kesabarannya selama kami meninjau masalah ini, yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang kami harapkan," keterangan ditambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya